Menteri Perdagangan: Harga Cabai Mesti Dinaikkan guna Menekan Kerugian Petani

Kamis 04-05-2023,07:42 WIB
Reporter : Reza Al-Habsyi
Editor : Reza Al-Habsyi

SIASAT.CO.ID - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui adanya penurunan harga cabai yang cukup signifikan. Menurutnya hal ini tidak baik, harga cabai mesti dinaikkan guna menekan kerugian petani.

"Cabai malah murah, justru kalau bisa agak naik deh. Di beberapa daerah cabe 20 ribu/Kg, 25 ribu/Kg, di Papua aja 20 ribu/Kg, juga di Makassar. Kalau bisa cabai 40 ribu, kalo gak 40 ribu/Kg kasihan petaninya, kalo 25 ribu pasti petani rugi, sewa lahan, bayar pupuk, bayar orang, tekor," kata Zulhas di sela-sela acara Halalbihalal Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis, 4 Mei 2023.

Selain itu harga telur juga mengalami penurunan. Petani terancam merugi karena harga pasaran dinilai terlalu rendah.

"Kemarin saya di Makassar Rp 26 ribu/Kg rugi, kalau bisa Makassar Rp 29 ribu/Kg. Kalau Rp 29 ribu pertelur masih untung, kalo 26 beli 24," kata Zulhas.

Baca Juga: Kabar Baik, Harga BBM di SPBU Pertamina Jakarta Turun

Biasanya harga bahan pokok cenderung naik di momen lebaran dan tahun lalu. Namun uniknya yang terjadi di tahun ini justru berbeda. Komoditas lain seperti ayam pun kini tengah murah. Peternak pun sempat mengajukan keberatan dengan situasi saat ini.

"Kemarin banyak yang rugi, rugi karena kemurahan, banyak asosiasi datang kemari. Rp 40 ribu ada sebab, awal lebaran pada ngga ada yang datang, mamin terbesar belum boleh, yang angkut truk besar ga boleh, jadi yg boleh roda 4, sementara roda 8 belum boleh," lanjutnya.

"Ayam Rp 40 ribu/Kg ngga apa-apa, kalau bisa bertahan Rp 40 ribu. Kalau Rp 32 ribu pengusaha rugi, ayam harusnya Rp 35-36 ribu udah kita hitung. Selama ini Rp 32-31 ribu. Kalau Rp 40 ribu gak apa apa lah, mengurangi hutang-hutang kemarin yang tekor," pungkas Zulhas.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler