Begini Respon Gubernur Edi Rahyadi soal Cawe-cawe Jokowi

Rabu 31-05-2023,20:02 WIB
Reporter : Reza Al-Habsyi
Editor : Reza Al-Habsyi

SIASAT.CO.ID - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi merespon pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal cawe-cawe dalam urusan negara, termasuk kaitannya dengan Pilpres 2024.

"Saya tak terlalu mengikuti, sedang disibukkan saya dengan inflasi. Nanti kalau dijawab tak benar pula. Yang pastinya demokrasi ini yang bukan wewenangnya tak boleh," kata Edy Rahmayadi di rumah dinasnya, Rabu, 31 Mei 2023.

Isu cawe-cawe ini mencuat usai Jokowi mengumpulkan enam ketua umum partai politik di istana untuk membahas politik. Peristiwa tersebut tak ayal mengundang banyak kritik dari berbagai pihak.

Kendati demikian, Jokowi menjelaskan maksud cawe-cawe disini adalah dalam rangka menjaga kepentingan negara dan nasional.

Baca Juga: Jokowi dan Cawe-Cawe 2024: Ancaman Bagi Demokrasi

"Cawe-cawe untuk negara, untuk kepentingan nasional. Saya memilih cawe-cawe dalam arti yang positif, masa tidak boleh? Masa tidak boleh berpolitik? Tidak ada konstitusi yang dilanggar. Untuk negara ini, saya bisa cawe-cawe," kata Jokowi saat menjamu sejumlah pemimpin redaksi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 29 Mei 2023.

Mantan Walikota Solo itu menjelaskan Indonesia butuh keberlanjutan pembangunan untuk menjadi negara maju. Dia berkata harus ada sosok pemimpin yang melanjutkan berbagai pembangunan saat ini.

Ia pun bicara soal pergantian kepemimpinan pada 2024. Jokowi tak ingin penerusnya menghentikan berbagai upaya pembangunan yang sudah berjalan.

"Kepemimpinan itu jangan maju mundur. Siapa pun yang memimpin harus mengerti apa yang dikerjakan, mikro, makro, situasi global," ucap Jokowi.

Baca Juga: Anies Ungkap Kekhawatiran Para Relawan, Usai Jokowi Bilang Bakal Cawe-cawe di 2024

Pernyataan Jokowi itu juga mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat di Sumatera Utara. Puluhan massa dari Aliansi Masyarakat Sumut untuk Perubahan meminta agar Jokowi tidak cawe -cawe menjelang Pilpres 2024.

"Kedatangan kami untuk meminta agar Presiden RI Jokowi tidak melakukan cawe cawe dalam pelaksanaan Pilpres 2024," kata Koordinator Aksi Massa Aliansi Sumut untuk Perubahan, Muhammad Roni Alhadi di depan Kantor Gubernur Sumut.

Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, tambahnya, Jokowi seharusnya dapat bersikap netral dan mendorong pelaksanaan demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik. Jokowi diminta tak perlu khawatir bahwa pelaksanaan pembangunan yang sudah dicanangkan tidak dilanjutkan.

"Kami menyerukan Pemilu 2024 yang damai, jujur dan adil bagi semua pihak yang mempunyai kepentingan. Kami menolak kriminalisasi dan politisasi hukum menjelang pemilu 2024 karena akan merusak demokrasi yang selama ini sudah berjalan baik," ujarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler