Begini Respons Gerindra soal Pertemuan Puan dan AHY di Jakarta

Minggu 18-06-2023,21:46 WIB
Reporter : Reza Al-Habsyi
Editor : Reza Al-Habsyi

SIASAT.CO.ID - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespon pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Minggu, 18 Juni 2023.

Dasco berujar pertemuan semacam itu merupakan hal lazim dan hak setiap partai untuk menjalin komunikasi. Ia pun mengatakan pihaknya menghormati pertemuan kedua elite partai tersebut.

"Saya pikir dinamika politik koalisi bisa saja terjadi dan kita menghormati hak setiap partai politik untuk melakukan komunikasi maupun kemudian berkoalisi dengan partai mana pun dalam menghadapi pileg dan pilpres pada 2024," kata Dasco ditemui di Jakarta Barat, Minggu, 18 Juni 2023.

Dasco menyatakan bahwa Gerindra tidak ada masalah dengan pertemuan tersebut. Justru, menurutnya, pertemuan seperti itu perlu dilakukan dalam dinamika politik di Indonesia.

Baca Juga: Puan dan AHY Bertemu di Senayan, Bahas Peluang Cawapres Untuk Ganjar

"Oleh karena itu pertemuan-pertemuan yang terjadi kami anggap adalah pertemuan-pertemuan yang kemudian memang biasa dan harus dilakukan dalam dinamika politik yang ada di negara kita," ucapnya.

Puan dan AHY bertemu di Hutan Kota Plataran, Jakarta hari ini. Pada pertemuan yang dihadiri elite masing-masing partai, Puan menyebut beberapa topik yang dibahas yakni soal sebelum, saat, dan sesudah pemilu legislatif serta pemilu presiden 2024. Keduanya sepakat pemilu harus berjalan damai.

Puan juga menyinggung pesan yang "dititipkan" oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Puan membeberkan bahwa Megawati berpesan agar pertemuannya dengan AHY tak berlangsung tegang.

Saat ini, Demokrat dan PDIP berada di dua poros berbeda jelang Pemilu 2024. Demokrat mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, sementara PDIP akan mencalonkan Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Gerindra Sebut Cak Imin Prioritas Utama Dampingi Prabowo di Pilpres 2024

Demokrat berada dalam koalisi pengusung Anies bersama Partai NasDem dan PKS. Sementara itu, PDIP tidak perlu membentuk koalisi karena telah memiliki 20 persen kursi DPR untuk mendaftarkan capres-cawapres.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler