SIASAT.CO.ID - Kuasa Hukum Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) Martin Lukas Simanjuntak menyampaikan kalau gerakan bawah tanah yang dicurigai terdapat di Instansi Independen memang benar adanya.
Bahkan, Martin Lukas Simanjuntak juga mengakui kalau pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengenai gerakan bawah tanah yang ingin membebaskan Ferdy Sambo dari tuntutan hukuman seumur hidup itu memang benar adanya.
Tidak main-main. Ternyata sosok yang mencoba melobi tuntutan hukuman Ferdy Sambo itu ternyata bukanlah orang sembarangan. Sosok itu Brigjen berinisial I.
Lantas, pernyataan mengejutkan itu pun Martin Lukas Simanjuntak sampaikan kepada Uya Kuya.
“Ada satu Brigjen, katanya Brigjen I nah Brigjen I inilah perpanjangan tangan dari konsorsium, maksudnya konsorsium pendukung FS yang menginginkan FS dihukum ringan dia mencoba untuk melobi-lobi secara langsung,” ucap Martin Lukas Simanjuntak, dilansir dari akun YouTube Uya Kuya TV.
Bahkan sosok ini pun pernah sampai mencoba melobi Kamaruddin Simajuntak dengan iming-iming sejumlah uang dengan nominal yang sangat besar.
Baca Juga: Dianggap Sudah Paham Hukum, Rosti Simajuntak Minta Ferdy Sambo dan Istri Dihukum Mati
Brigjen I rupanya mencoba menyogok Kamaruddin Simanjuntak dengan bayaran dolar Amerika. Supaya kasus Ferdy Sambo yang saat itu terjadi di kawasan Duren Tiga itu berakhir dengan damai.
Namun, ternyata Kamaruddin Simajuntak itu dengan tegas menolak sogokan tersebut. Dan ia tetap ingin mengusut kasus pembunuhan Brigadir J sampai tuntas.
“Bang Kamaruddin mengatakan, apa yang mau didamaikan orang siapa yang melakukannya saja kita belum tahu, siapa pelakunya, jelasin dulu siapa pelakunya yang pasti saya nggak percaya kalau pelakunya hanya Richard katanya gitu yah,” ucap Martin.