Tidak Semua Kasus Radang Amandel Memerlukan Operasi

Jumat 19-01-2024,18:00 WIB
Reporter : Jabbar Baskara
Editor : Rio Alfin

SIASAT.CO.ID - Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah Kepala dan Leher, dr. Arie Cahyono, Sp.THTBKL, Subsp.LF(K), menjelaskan bahwa tidak semua kasus radang amandel atau tonsilitis memerlukan tindakan operasi, kecuali jika kondisinya sudah parah dan mengganggu keseharian pasien.

"Pada kasus tonsilitis, operasi menjadi mutlak dilakukan ketika tonsil membesar, menyebabkan kesulitan menelan, mengganggu tidur, atau jika terdapat tumor," ujar dokter yang berpraktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dalam sebuah diskusi daring pada Kamis kemarin.

Selain itu, kondisi radang amandel yang memerlukan tindakan operasi antara lain adalah radang amandel yang berlangsung kronis (gejala berulang selama lebih dari 2 minggu), tidak merespon obat simptomatik dan antibiotik untuk mengatasi radang amandel akibat infeksi bakteri, sering kambuh, atau menyebabkan komplikasi yang sulit ditangani.

Dalam hal operasi tonsilitis atau radang amandel pada anak-anak, terdapat beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.

Misalnya, pada pasien anak-anak di bawah lima tahun, daya tahan tubuh mereka belum sebaik pasien anak-anak berusia 10 tahun ke atas. Oleh karena itu, risiko kesehatan yang mungkin terjadi pada anak perlu dipertimbangkan.

BACA JUGA:Orang Tua Terlalu Otoriter Asuh Anak, Ini Dampak Buruknya

"Operasi ini hanya dilakukan jika ada indikasi, dan perlu mempertimbangkan risiko dan manfaatnya. Kondisi umum pasien juga harus diperhatikan," kata Arie.

Setelah menjalani operasi radang amandel, dokter akan memantau kondisi pasien selama sekitar enam jam di rumah sakit. Biasanya, pasien akan merasakan nyeri saat menelan setelah operasi dilakukan.

Arie juga menyarankan agar pasien beristirahat penuh selama 3-7 hari setelah operasi dan mengonsumsi makanan lunak untuk mengurangi rasa nyeri. Selama masa pemulihan, hindari makanan panas, keras, dan pedas.

"Meskipun tidak ada penelitian yang menunjukkan hal tersebut, secara umum pemulihan pasien anak-anak cenderung lebih cepat jika dilihat dari perkembangan kesehatannya. Namun, pemulihan pada laki-laki dewasa muda relatif membutuhkan waktu lebih lama," kata Arie.

Arie juga menjelaskan bahwa tindakan operasi radang amandel memiliki risiko seperti halnya tindakan operasi penyakit lainnya. Namun, dokter akan membantu meminimalkan risiko tersebut dengan persiapan yang tepat agar operasi berjalan lancar.

BACA JUGA:Pahami Pengertian dan Faktor OCD pada Anak

Terkadang, radang amandel juga dapat disertai dengan pembesaran adenoid, yaitu peradangan dan pembengkakan pada kelenjar di bagian belakang hidung (nasofaring).

Oleh karena itu, dokter akan melakukan prosedur adenoidektomi untuk mengangkat kelenjar adenoid dan mencegah pembengkakan adenoid kambuh.

"Operasi pada anak di bawah tujuh tahun seringkali disertai dengan pembesaran adenoid. Oleh karena itu, adenoidektomi sering dilakukan untuk mengurangi kemungkinan pembesaran adenoid yang berulang," katanya.

Kategori :

Terpopuler