Burger Belalang: Kuliner Populer dengan Sentuhan Inovatif di Arab Saudi

Minggu 21-01-2024,19:00 WIB
Reporter : Syahrul Ramadhan
Editor : Bustamil Arifin

SIASAT.CO.ID - Tren kuliner hidangan berbahan dasar belalang tengah populer di Arab Saudi, terutama 'burger belalang' yang inovatif dan terjangkau.

Menurut laman Gulf News, para peminat makanan ini bereksperimen dengan metode baru dalam memasak dan menyiapkan serangga ini di rumah, terutama saat puncak musim belalang.

Burger belalang menjadi kreasi yang menonjol, dengan harga sekitar 7,50 riyal Saudi atau sekitar Rp31 ribu per porsi. Hidangan ini terdiri dari roti burger, belalang, bawang bombay, saus tomat, dan topping lain yang dapat disesuaikan sesuai selera.

Belalang, terutama yang melimpah di wilayah seperti Madinah dan Qassim, sangat disukai karena rasanya yang lezat. Meskipun populer, Arab Saudi saat ini kekurangan restoran yang mengkhususkan diri pada masakan belalang.

Para pecinta belalang sering berbagi pengalaman dalam berburu, membeli (dalam tas berisi sekitar 100 belalang yang dijual seharga 50 riyal), dan memasak berbagai masakan belalang di media sosial.

BACA JUGA:Resep Soto Taoto, Makanan Terbaik Khas Pekalongan

Mereka memasak belalang hidup-hidup dalam air, kemudian menambahkan bahan-bahan seperti bawang bombay dan minyak. Beberapa orang menyukainya dengan tambahan selada, sementara yang lain berinovasi dengan burger belalang.

Influencer media sosial terkemuka di Arab Saudi secara aktif mempromosikan hidangan ini. Salah satunya adalah Iyad Al Hamoud, yang dikenal karena tweetnya yang mendorong konsumsi makanan belalang Saudi.

Dia menyoroti nilai dari makanan lokal ini dibandingkan dengan produk impor yang lebih mahal, seperti makanan ringan belalang Swiss yang dibumbui dengan ramuan alpine, yang harganya mencapai 172 riyal per kantong.

Meshal Al Gharib, seorang pembuat konten lainnya, membagikan video penjual belalang dan menekankan bahwa belalang yang dijual bebas pestisida dan dipanen secara alami.

Opini masyarakat di Arab Saudi terbagi mengenai konsumsi belalang. Beberapa melihatnya sebagai masalah pilihan pribadi atau tradisi leluhur, dengan referensi dari para ulama yang mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW juga memakan belalang.

Namun, ada juga yang mengasosiasikan konsumsi belalang dengan kemiskinan dan menganggapnya tidak perlu mengingat beragamnya makanan yang tersedia di sekitar mereka.

Kategori :

Terpopuler