PLN Operasikan Dua Infrastruktur Ketenagalistrikan Baru di Kalbar

Senin 29-01-2024,10:00 WIB
Reporter : Jabbar Baskara
Editor : Bustamil Arifin

SIASAT.CO.ID - PT PLN (Persero) telah mengoperasikan dua proyek infrastruktur ketenagalistrikan baru di Kalimantan Barat (Kalbar) guna memperkuat jaringan listrik antarwilayah di wilayah tersebut.

Selain itu, dengan tersambungnya infrastruktur jaringan dari sumber energi ke masyarakat, penggunaan pembangkit diesel yang selama ini digunakan untuk wilayah terpencil dapat ditekan.

"Dengan beroperasinya jaringan transmisi dan gardu induk ini, kami dapat memperkuat kehandalan sistem kelistrikan sekaligus menekan penggunaan bahan bakar berbasis fosil," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

Proyek ini dilakukan melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) dengan membangun 191 tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) Sandai-Incomer (Ketapang-Sukadana) dan memberikan tegangan listrik atau energize pada gardu induk (GI) dengan kapasitas 30 megavolt ampere (MVA) di Desa Muara Jekak, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalbar.

Selain memperkuat jaringan listrik, proyek ini juga mendukung program dedieselisasi yang dicanangkan oleh pemerintah, dengan menonaktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Aggreko Tayap berkapasitas 7,8 megawatt (MW).

BACA JUGA:Loket Pelayanan PLN Hadir di Mal Pelayanan Publik Kota Tangerang

Hal ini juga sejalan dengan upaya mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060.

Darmawan menegaskan bahwa dengan pasokan listrik yang handal, masyarakat dan pelaku usaha akan merasa nyaman dalam beraktivitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.

General Manager PLN UIP KLB, Muhammad Dahlan Djamaluddin, menyatakan bahwa dengan beroperasinya proyek ini, PLN telah mengambil langkah maju dalam memperkuat sistem interkoneksi di seluruh Kalimantan.

Proyek ini juga memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi, dengan lebih dari 90 persen untuk SUTT dan hampir 70 persen untuk infrastruktur GI.

Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan interkoneksi sistem kelistrikan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

BACA JUGA:PLN Banten Ajak Warga Manfaatkan Promo Menarik Hari Listrik Nasional ke-78

Proyek ini melibatkan pembangunan 191 tower SUTT 150 kV dengan panjang mencapai 129,762 kilometer sirkit (kms) dan melewati 11 desa, tiga kecamatan, serta dua kabupaten, yaitu Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara.

Dahlan juga menekankan bahwa penyelesaian proyek ini tidak lepas dari dukungan pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar proyek pembangunan.

Selain itu, PLN UIP KLB juga menargetkan penyelesaian pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem khatulistiwa di Kalimantan Barat melalui proyek SUTT 150 kV Sandai-Tayan dan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara.

Kategori :

Terpopuler