Dalam Sebuah Rekomendasi Muktamar, NU Dengan Tegas Menolak Khilafah.

Selasa 07-02-2023,06:15 WIB
Reporter : Reza Al-Habsyi
Editor : Reza Al-Habsyi

SIASAT.CO.ID - Pada acara resepsi 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, Februari 2023, Kyai Mustofa Bisri, (Gus Mus) membacakan rekomendasi Muktamar Internasional Fikih Peradaban.

Gus Mus membacakannya dengan bahasa Arab, kemudian diterjemahkan oleh Yenny Wahid ke dalam bahasa Indonesia

Poin penting dalam rekomendasi itu adalah mewujudkan visi misi baru tentang wacana fikih serta merespon isu-isu strategis. Pandangan fikih klasik tentang pendirian negara khilafah, menurut NU, perlu direvisi.

Berikut adalah isi lengkap rekomendasi yang dibaca saat puncak acara 1 abad NU:

Nahdlatul Ulama berpandangan bahwa pandangan lama yang berakar pada tradisi fikih klasik yaitu adanya cita-cita untuk menyatukan seluruh umat Islam di bawah naungan tunggal sedunia, atau negara khilafah harus digantikan dengan visi baru demi mewujudkan kemaslahatan umat.

Baca Juga: Wakil Rais Aam PBNU Sebut Perdamaian Jadi Fondasi Kehidupan

Cita-cita mendirikan kembali negara khilafah yang dianggap dapat menyatukan umat Islam sedunia, namun dalam hubungan dengan berhadap-hadapan dengan nonmuslim bukanlah hal yang pantas diusahakan, dan dijadikan sebagai sebuah aspirasi.

Sebagaimana terbukti akhir-akhir ini melalui upaya mendirikan negara ISIS, usaha semacam ini niscaya 8akan berakhir dalam kekacauan dan justru berlawanan dengan tujuan-tujuan pokok agama atau maqashid syariah yang tergambar dalam 5 prinsip, menjaga nyawa, menjaga agama, menjaga akal, menjaga keluarga, dan menjaga harta.

Dalam kenyataannya, usaha-usaha untuk mendirikan kembali negara khilafah nyata-nyata bertabrakan dengan tujuan-tujuan pokok agama tersebut, ini dikarenakan usaha semacam ini akan menimbulkan ketidakstabilan dan merusak keteraturan sosial politik.

Lebih dari itu jika akhirnya berhasil usaha-usaha ini juga akan menyebabkan runtuhnya sistem negara bangsa serta menyebabkan konflik berbau kekerasan yang akan menimpa sebagian besar wilayah dunia, sejarah menunjukkan kekacauan karena perang pada akhirnya akan selalu didampingi dengan penghancuran yang luas atas rumah ibadah, hilangnya nyawa manusia, hancurnya akhlak, keluarga dan harta benda.

Dalam pandangan Nahdlatul Ulama cara yang paling tepat dan manjur untuk mewujudkan kemaslahatan umat Islam sedunia adalah dengan memperkuat kesejahteraan dan kemaslahatan seluruh umat manusia, baik muslim atau nonmuslim, serta mengakui adanya persaudaraan seluruh manusia anak cucu Adam, ukhuwah basyariyah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa berikut piagamnya memang tidak sempurna, dan harus diakui masih mengandung masalah hingga saat ini. Namun demikian piagam PBB itu dimaksudkan sejak awal sebagai upaya untuk mengakhiri perang yang amat merusak dan praktek-praktek biadab yang mencirikan hubungan internasional sepanjang sejarah manusia.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Harlah 1 Abad NU 2023, Klik Disini Lalu Download Gratis

Karena itu, piagam PBB, dan PBB itu sendiri bisa menjadi dasar yang paling kokoh dan yang tersedia untuk mengembangkan fikih baru guna menegakkan masa depan peradaban manusia yang damai dan harmonis.

Dari pada bercita-cita dan berusaha untuk menyatu padukan umat Islam dalam negara tunggal sedunia yaitu negara khilafah, Nahdlatul Ulama memilih jalan lain, mengajak umat islam menempuh visi baru mengembangkan wacana baru tentang fikih, yaitu fikih yang akan dapat mencegah eksploitasi atas identitas, menangkal penyebaran kebencian antar golongan, mendukung solidaritas dan saling hargai perbedaan antara manusia, budaya dan bangsa-bangsa di dunia, serta dukung tatanan dunia yang sungguh-sungguh adil dan harmonis.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler