KLB PSSI: Perbandingan Program Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti sebagai Calon Ketua Umum

Jumat 27-01-2023,18:09 WIB
Reporter : Alfin Pulungan
Editor : Alfin Pulungan

"Tidak bisa menyalahkan semua ke wasit. Wasit juga manusia, dicubit sakit, harus dibina, ekonomi baik atau tidak, pendidikan baik atau tidak, termasuk terkait kewasitannya itu. Intinya sepak bola bersih itu harus dibangun," kata dia.

Selanjutnya: Program La Nyalla

Program La Nyalla Mattalitti sebagai Calon Ketua Umum PSSI

La Nyalla Mattalitti adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Ia menjadi anggota Exco PSSI 2011-2015 lalu menjadi Ketua Umum Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI)-- di masa dualisme PSSI.

La Nyalla kemudian menjabat Wakil Ketua Umum PSSI periode 2013-2015. Pada periode tersebut, ia juga menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sepak Bola Indonesia.

Ia kemudian menjadi Ketua Umum PSSI pada 2015. Namun, di masa kepemimpinnya PSSI dibekukan pemerintah. Sanksi FIFA pun kemudian jatuh buat Indonesia.

Sebagai calon Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti sudah menyiapkan sejumlah program. Ia menuangkannya dalam tujuh langkah.

Ia memandang perlu pembentukan tim pengembangan teknis atau technical development. Program itu mencakup peningkatan pemain, pelatih, dan wasit yang ujungnya bermanfaat bagi kompetisi.

Selain itu ada club empowerment atau pemberdayaan klub. Ini disebutkan La Nyalla, klub harus tumbuh kuat dan mandiri. Dengan tumbuh kuat dan mandiri, klub ini akan memperkuat pertumbuhan dan perkembangan sepak bola Indonesia yang baik ke depan.

La Nyalla juga ingin kompetisi atau liga yang tertata, mandiri, serta kuat untuk bisa menembus level Asia. Dalam menjalankan programnya, bila terpilih, La Nyalla juga menegaskan tak akan memakai lagi pengurus lama PSSI.

La Nyalla juga menyatakan menginginkan industri sepak bola Indonesia bisa tumbuh mandiri dan berkembang. "Saya memastikan industri sepak bola harus tumbuh mandiri dan fair. Tidak boleh ada kartel di sepak bola Indonesia yang milik rakyat ini," kata dia, seperti dikutip Antara.

"Saya ingin klub-klub di Indonesia tumbuh, industri (sepak bola) ini tumbuh, bukan klub yang sekarat, kejar-kejaran dengan harga pemain. Isinya harus anak negeri kita yang main, anak-anak bangsa kita."

Oleh sebab itu, LaNyalla bertekad memberantas mafia sepak bola Indonesia dan ingin membawa Indonesia lebih berprestasi jika terpilih menjadi Ketum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang rencananya digelar 16 Februari. Ia menyebut, mafia bola merupakan penghalang kemajuan sepak bola.

"Yang jelas, tidak ada tempat sedikitpun bagi mafia bola, kita berantas mereka semua. Itu sudah saya buktikan. Karena, Indonesia yang pemenang, industri sepak bola-nya akan tumbuh," kata dia.

La Nyalla dan Erick Thohir, juga tiga calon ketua umum PSSI lainnya, akan bersaing untuk memperebutkan 87 suara dalam KLB PSSI mendatang. Voters itu terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, 18 klub Liga 1, 16 tim Liga 2, 16 tim Liga 3, dan tiga asosiasi yakni futsal, sepak bola wanita, dan pelatih sepak bola.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler