Prosa Perlawanan

Kamis 02-03-2023,01:09 WIB
Reporter : Reza Al-Habsyi
Editor : Reza Al-Habsyi

Wahai Para penyair malam, mari kita tinggalkan kesunyian. Tulislah prosa-prosa perlawanan, sebab rakyat dipojok sana membutuhkan uluran tangan.

Tak kuduga, hari ini kita menghadapi saudara sendiri. Iyaa, mereka yang selalu mencari pembenaran atas sikap represi dan rapuhnya kebijakan.

Yang begitu gemar menuduh pemecah bangsa, padahal kita hanya bertanya. NKRI harga mati katanya, sebuah slogan purba yang terus didengungkan demi menjaga sang Idola.

Buzzer-Buzzer jorok menggeliat bagaikan cacing kepanasan, mengcounter secepat angin layaknya advokad dadakan. Kita yang ringkih ini, malah dituduh agen konspirasi kepentingan, yang entah sejak kapan umpatan itu menjadi langganan.

Padahal, bukankah kita sudah sepakat untuk tidak melulu sepakat?.

Entah kerena amnesia atau kecintaan buta, mereka selalu lupa bahwa negeri ini bukan tentang siapa dan untuk siapa, tapi soal apa dan demi Apa. Mencaci penguasa lama tetapi tiada beda.

Demokrasi Nasi, sisa-sisa reformasi.

Hei para penyair, bangkitlah dari tapamu. Ayo kita hentikan narasi-narasi dikotomi. Kita jaga kekudusan pancasila dengan syair-syair kita. Agar kata (persatuan) dan (menjaga), tak hanya diakuisisi oleh mereka-mereka yang sebenarnya masih bayi.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler