Israel Gigit Jari, Usai Iran dan Arab Saudi Kini Kembali Kantor Perwakilan

Senin 20-03-2023,09:18 WIB
Reporter : Bustamil Arifin
Editor : Bustamil Arifin

SIASAT.CO.ID - Langkah mengejutkan Arab Saudi untuk memulihkan hubungan dengan Iran memperumit upaya diplomasinya untuk menjalin hubungan dengan Israel hingga gigit jari.

Setelah tujuh tahun memutuskan hubungan, Arab Saudi dan Iran sepakat akan kembali membuka kantor perwakilan dan misi di masing-masing negara dalam dua bulan mendatang.

Keduanya juga akan menerapkan perjanjian kerja sama keamanan dan ekonomi yang sudah ditandatangani sekitar 20 tahun yang lalu.

Menurut Pengamat Timur Tengah Dina Sulaeman, dipilihnya China sebagai penengah diplomasi perdamaian tersebut lantaran Arab Saudi mulai sadar telah menjadi boneka dari Amerika Serikat.

Selama ini kata Dina, Arab Saudi dikompori oleh Amerika Serikat untuk melawan Iran hanya karena perbedaan mazhab di mana Arab Saudi didominasi kelompok Suni dan Iran didominasi Syiah.

Paham wahabi yang menjamur di Arab Saudi membuat warga di negara tersebut mengucilkan kelompok syiah.

Dalam hal ini, Putra Mahkota Mohamed Bin Salman mengakui pada tahun 2018 lalu bahwa pemikiran Wahabi adalah titipan dari negara barat.

Dari perang Ukraina Rusia inilah akhirnya Arab Saudi dianggap sadar bahwa mereka telah dipermainkan oleh Amerika Serikat.

Di situ Arab Saudi melihat bagaimana Amerika Serikat tidak perduli kepada negara-negara sekutunya.

"AS menjanjikan perlindungan &senjata kpd monarkhi Saudi; Saudi pun menjalankan tugasnya, antara lain, memusuhi Iran. Tapi kini, sejak perang Rusia vs NATO (Ukraina), situasi geopolitik berubah. Saudi melihat, AS sama sekali tdk peduli pada sekutu2nya," jelas Dina Sulaeman dilansir dari Antara, Senin 20 Maret 2023.

Sementara itu kesepakatan Arab Saudi dan Iran dikhawatirkan Brian Katulis dari Institut Timur Tengah di AS akan mengarah pada kesenjangan yang lebih lebar antara Israel dan Arab Saudi jika ini menghasilkan pembukaan diplomatik yang lebih luas antara kerajaan dan Iran.

"Israel skeptis terhadap diplomasi apapun dengan rezim di Teheran," ujarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler