Di Tangan MbS, Arab Saudi Segera Menuju Identitas Baru

Rabu 22-03-2023,03:58 WIB
Reporter : Reza Al-Habsyi
Editor : Reza Al-Habsyi

SIASAT.CO.ID -- Arab Saudi baru-baru ini banyak melakukan reformasi kebijakan. Hal demikian terlihat gamblang ketika negara tersebut mengeluarkan aturan baru jelang Ramadan, merilis proyek gedung raksasa The Mukaab yang dijuluki 'Ka'bah Baru' dan menambah hari libur nasional baru.

Pengamat politik di Universitas Cambridge Bruno Schmidt-Feuerheerd menilai pemerintahan Mohammed bin Salman (MbS) ingin mengubah Saudi.

"agama semakin digantikan oleh budaya," kata Schmidt

Selain itu, Schmidt menyinggung rencana pembangunan gedung The Mukaab yang terkesan meniru Ka'bah. The Mukaab akan dibangun setinggi 400 meter, dengan setiap sisinya 400 meter.

Baca Juga: Israel Gigit Jari, Usai Iran dan Arab Saudi Kini Kembali Kantor Perwakilan

Gedung tersebut akan diisi dengan berbagai kegiatan. Mulai dari pameran budaya dan wisata, teater imersif, hunian, hotel, ruang kantor, hingga atrium. Ada pula pula 80 tempat hiburan serta universitas teknologi dan desain.

Menurut Schmidt , rencana komersial 'Ka'bah baru' bukan satu-satunya langkah menuju identitas nasional baru yang tak terikat agama.

Menurut keputusan kerajaan pada 22 Februari 2022 diperkenalkan sebagai hari libur untuk merayakan berdirinya negara Saudi pertama. Sejak itu, Hari Nasional negara tersebut dirayakan pada 23 September.

"22 Februari adalah tanggal sesukanya yang tak memiliki dasar sejarah, dan niat di balik ini adalah dorongan nasionalis untuk merayakan hari libur non-agamanya sendiri," ungkap Schmidt, seperti dikutip Deutsche Welle.

Baca Juga: Kesal Bosnya Disebut ‘Conflict of Interest’ Ngabalin: Namamu Islam Faisal Basri Tapi Hatimu…

Di tahun itu pula, MbS mengumumkan tahun pendirian negara telah diubah dari 1744 menjadi 1727. Bulan ini, hari Bendera Nasional juga diumumkan sebagai hari libur pada 11 Maret.

"Interpretasi baru atas kelahiran negara jelas menampikkan peran agama," ungkap Schmidt

"Nilai bendera nasional meluas sepanjang sejarah negara Saudi, sejak didirikan pada 1139 H [kalender Islam] atau 1727 M," demikian laporan media pemerintah Saudi.

Pada awal Maret, Saudi juga menjadi sorotan usai merilis sejumlah aturan baru jelang Ramadan.

Beberapa poin itu di antaranya berbuka puasa di halaman masjid yang sudah ditentukan, tak memperpanjang doa qunut saat Tarawih, azan sesuai waktu yang ditentukan, tak membawa anak saat salat di masjid/musala, memperketat iktikaf, tak membuka sumbangan saat puasa, tak memasang kamera di masjid, dan dilarang memotret imam serta jemaah saat salat.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler