SIASAT.CO.ID - Aceh punya beragam kopi khas yang rasanya disukai oleh para penikmat kahwa di Nusantara. Salah satu kopi yang terkenal dari tanah rencong ini adalah Nirapresso. Ada dua istilah yang tergabung dalam nama ini: Nira dan presso.
Nira merupakan cairan yang memiliki rasa sidikit asam yang diperoleh dari pohon aren. Dalam bahasa Aceh dikenal dengan sebutan Ie Jok. Secara tradisional air nira diambil dari sadapan air getah tandan pohon aren.
Pengambilan nira diawali dengan pemukulan tandan bunga dari pangkal pohon ke arah bunganya. Hal itu dilakukan agar bunganya berguguran. Biasanya cara itu bisa memakan waktu sampai satu bulan lamanya.
Air nira biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan gula tradisional dan tuak. Nira yang sudah difermentasi akan dijadikan cuka yang kemudian dipakai masyarakat Aceh untuk memasak sie reuboh (daging rebus) makanan khas Aceh besar.
Baca Juga: Kopi dan Bahasa Diplomasi
Selain itu ada yang unik dari olahan nira, yaitu mencampurnya dengan kopi. Jadilah Nirapresso namanya. Nirapresso adalah varian kopi yang saat ini tengah menjadi kegemaran para pecinta kopi di Aceh.
Perpaduan antara air nira yang masih alami dengan biji kopi pilihan yang didatangkan dari dataran tinggi Gayo menambah rasa baru bagi pecinta kopi.
Nirapresso biasanya dihidangkan dalam gelas kaca berukuran sedang. Di lapisan paling bawah terdapat nira murni yang berwarna putih. Di lapisan kedua ada kopi espresso dan ditambah sedikit es kristal untuk menambah kesegaran.
Sekarang kopi nira bisa dinikmati dibeberapa warung kopi yang ada di Aceh. Harganya dibanderol mulai dari Rp 15.000 saja. Tentu cukup terjangkau untuk segelas kopi dengan rasa unik ini.
Baca Juga: Resep Minuman dari Buah Kurma, Rasanya Nikmat dan Cocok Dijadikan Menu Buka Puasa
Munculnya kopi nira ditengah-tengah masyarakat tentunya mendapatkan feedback yang positif selain mengasah kekreatifan bara pebisnis juga membantu para petani nira untuk selangkah lebih maju.