Puasa di Berbagai Agama

Selasa 04-04-2023,11:04 WIB
Reporter : Almeer al-Maliki
Editor : Almeer al-Maliki

Untuk waktu pelaksanaan puasa, mereka bisa memilih waktunya sendiri mulai dari pagi, siang atau malam.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan Sesuai Ajaran Rasulullah SAW Lengkap dengan 4 Keutamaannya

Budhha

Umat Buddha mengenal puasa dengan sebutan atau istilah uposatha yang berarti “masuk untuk berdiam di Vihara”. Uposatha dalam ajaran Buddha adalah cara untuk melakukan pengendalian diri terhadap nafsu indera, membersihkan pikiran dari hal-hal kotor, sehingga diperoleh ketenangan dan kebahagiaan batin.

Berbeda dengan puasa pada agama lain, umat Buddha yang sedang berpuasa masih diperkenankan untuk minum air putih serta minum obat di saat sakit, dan makan pada siang hari dengan batas waktu tertentu.

Dalam uposatha ada delapan larangan yang harus dipatuhi, dan uposatha seorang umat Buddha dinyatakan sah apabila mematuhi delapan larangan tersebut.

Hindu

Umat Hindu melaksanakan puasa yang lebih dikenal dengan sebutan upawasa. Waktu berpuasa dalam agama Hindu sebenarnya dapat dilakukan kapan saja, sebab dalam agama Hindu mengenal adanya puasa yang diwajibkan dan ada pula yang tidak diwajibkan, ada yang berkaitan dengan upacara tertentu dan ada pula berkaitan dengan hal-hal tertentu.

Baca Juga: Doa Tentara Muslim Ukraina di Bulan Ramadhan: Semoga Allah Melindungi Ukraina

Ketika akan mulai berpuasa, umat Hindu wajib mensucikan dahulu badan dan rohani dengan upacara majaya-jaya (jika dipimpin pandita) atau maprayascita jika dilakukan sendiri.

Jangka waktunya bervariasi, ada puasa total 24 jam tidak makan dan tidak minum dan ada pula ditambah dengan tidak berbicara, ada yang dilakukan setahun sekali dan ada pula yang dilakukan sebulan sekali.

Yahudi

Puasa atau Ta'anit dalam agama Yahudi dibagi menjadi dua, yaitu pada hari besar, Yom Kippur dan Tisha B’Av, juga pada hari kecil, misalnya puasa Esther dan puasa Gedhalia.

Pada saat puasa, mereka tidak diperkenankan untuk makan dan minum, berhubungan seks, mengenakan sepatu kulit, dan khusus pada hari Yom Kippur, umat Yahudi tidak diperkenankan untuk menggosok gigi.

Kecuali pada saat Yom Kipur, puasa tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Apabila puasa selain puasa Yom Kippur jatuh para hari Sabat, para Rabbi akan memutuskan hari pengganti untuk berpuasa.

Baca Juga: Cegah Dehidrasi, Begini Cara Penuhi Cairan Tubuh Selama Ibadah Puasa

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler