Alasan keamanan dan tragedi Kanjuruhan 2022 lalu menjadi poin utama selaku pembeda dengan Peru, mengapa FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Insiden penolakan timnas Israel U-20 untuk berlaga di Indonesia pada gelaran turnamen tersebut juga menjadi dugaan kuat mengapa Indonesia dianggap tidak dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi jalannya turnamen akbar level junior tersebut.
Catatan lain yang juga sekaligus menjadi pembeda adalah bagaimana FIFA tidak mengucapkan rasa terima kasih, melainkan menyebut bahwa akan ada sanksi yang sewaktu-waktu dapat diterima oleh Indonesia.
Indonesia lirik peluang jadi tuan rumah Piala Dunia U-17
Setelah sebelumnya gagal menggelar turnamen Piala Dunia U-20, Indonesia kembali mengharapkan posisi sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia U-17 yang gagal dilaksanakan di Peru.
Jika FIFA mencoret Peru menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 jauh-jauh hari sebelum turnamen tersebut bergulir, lain halnya Indonesia yang dicoret menjelang turnamen tersebut bergulir kurang lebih satu bulan.
Baca Juga: Media Asing Soroti Polemik Penolakan Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U 20
Indonesia dianggap mampu memenuhi syarat-syarat yang sebelumnya diberikan FIFA kepada Peru jika ingin menyelenggarakan turnamen akbar tersebut.
"Mungkin kita tidak bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tetapi U-17, yang di mana U-17 ini jatahnya diambil Peru," kata Pengamat sepakbola Indonesia, Yesayas Oktavianus lewat kanal YouTube RAY Soccer TV.
FIFA mengharapkan Indonesia bisa menyelesaikan setiap permasalahan yang ada sebelum turnamen Piala Dunia U-17.
"…FIFA tetap berkomitmen untuk secara aktif membantu PSSI, melalui kerja sama yang erat dan dengan dukungan dari pemerintah Presiden Jokowi, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia setelah tragedi yang terjadi pada bulan Oktober 2022."