Resep Apam, Kuliner Khas Pidie

Minggu 09-04-2023,22:39 WIB
Reporter : Nurul Muhdiyah
Editor : Nurul Muhdiyah

SIASAT.CO.ID - Apam, kata- kata itu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Aceh. Apam merupakan makanan cemilan atau kue yang terbuat dari tepung beras dan di suguhkan dengan kuah santan berisikan nangka yang rasanya gurih dan manis.

Dilansir dari Acehtourism, Apam merupakan makanan khas masyarakat Aceh, tepatnya masyarakat Kabupaten Pidie.

Dulunya makanan yang dibakar dengan kuali tanah dan sabut kelapa ini hanya bisa ditemukan saat bulan Ramadan dan bulan kenduri apam atau bulan Rajab, namun kini bisa di temui di beberapa gerai makanan dan warung kopi.

Salah satu budaya yang telah lama di wariskan secara turun menurun dalam masyarakat kita Aceh pada bulan Rajab adanya kenduri “Tet Apam”.

Baca Juga: Resep Seblak yang Jadi Makanan Primadona di Kalangan Anak Muda

Ini sebuah tradisi yang sudah sangat mengakar dan mempunyai nilai filosofi yang sangat mendalam baik di lihat dari perspektif agama dan sosial budayanya.

Tradisi semacam ini walaupun sudah ada perbedaan dan kurang di praktekkan dalam masyarakat namun ” Teuot Apam” itu masih menjadi budaya yang tidak boleh di tinggalkan dan harus di lestarikan untuk anak cucu dan generasi penerus.

Dulu, Apam tidak dimasak dengan kompor atau kayu bakar, tetapi dengan on ‘ue tho (daun kelapa kering). Malah orang-orang percaya bahwa Apam tidak boleh dimasak selain dengan on ‘ue tho ini.

Masakan Apam yang dianggap baik, yaitu bila permukaannya berlubang-lubang sedang bagian belakangnya tidak hitam dan rata (tidak bopeng).

Baca Juga: Resep Minuman dari Buah Kurma, Rasanya Nikmat dan Cocok Dijadikan Menu Buka Puasa

Apam paling sedap bila dimakan dengan kuahnya, yang disebut kuah tuhe, berupa masakan santan dicampur pisang klat barat (sejenis pisang raja) atau nangka masak serta gula.

Bagi yang alergi kuah tuhe mungkin karena luwihnya (gurih), kue Apam dapat pula dimakan bersama kukuran kelapa yang dicampur gula.

Bahkan yang memakan Apam saja (seunge Apam), yang dulu di Aceh Besar disebut Apam beb. Selain dimakan langsung, dapat juga Apam itu direndam beberapa lama ke dalam kuahnya sebelum dimakan.

Cara demikian disebutApam Leu’eop. Setelah semua kuahnya habis dihisap barulah Apam itu dimakan.

Baca Juga: Melirik Cuan dari Industri Nilam Aceh yang Tembus Pasar Internasional

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler