Belajar Parenting ala Rasulullah, Para Ayah Wajib Tahu

Belajar Parenting ala Rasulullah, Para Ayah Wajib Tahu

SIASAT.CO.ID - Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memiliki efek paling kuat dalam membentuk karakter seorang anak.

Sebelum memutuskan untuk memiliki seorang anak, para calon orang tua sudah seharusnya memiliki ilmu dan wawasan terkait bagaimana cara mendidik seorang anak sehingga mampu membentuk generasi muslim yang shalih yang berlandaskan Alquran dan Hadis.

Parenting sendiri diartikan sebagai sebuah cara pengasuhan terhadap anak dengan beberapa proses pendukung mulai dari perkembangan fisik, emosi, sosial serta intelektual yang dapat dilakukan sejak anak masih bayi hingga beranjak dewasa.

Namun, secara sederhana parenting merupakan ilmu tentang bagaimana cara mendidik anak, bagaimana cara bersikap kepada anak, serta bagaimana cara mengatasi masalah-masalah dalam proses tumbuh kembang sang anak.

Baca Juga: Pola Asuh yang Keras dan Disiplin Tinggi, Risiko Terganggu Kesehatan Mental Anak

Dalam kitab Lubbabul Hadis karangan Imam As-Suyuthi pada bab ketiga puluh satu, dijelaskan hadis-hadis tentang keutamaan mendidik anak yang perlu diperhatikan, di antaranya yaitu:

  1. Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim bahwa Nabi SAW bersabda, “Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata karma yang baik.”
  2. Nabi bersabda bahwa, “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia mensedekahkan (setiap hari) satu sha’.” (Hadis riwayat At-Tirmidzi).
  3. Nabi bersabda bahwa, “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.” (Hadis riwayat Ibnu Majah).

Dari beberapa hadis di atas menjelaskan betapa Rasulullah sangat memuliakan anak-anak. Lalu bagaimana cara rasulullah mendidik anak-anaknya sebagai seorang rasul sekaligus ayah yang sebaiknya kita contoh, khususnya para ayah?

Baca Juga: Apa itu Strict Parents? Kenali Ciri dan Dampaknya Pada Anak

Berikut beberapa penjelasannya:

  1. Membiarkan Anak Bermain

Seperti yang kita ketahui bahwa dunia anak-anak adalah bermain dan Rasulullah tidak pernah melarang anak-anak untuk bermain seperti yang disebutkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Aku dahulu bermain boneka di sisi Nabi. Aku memiliki beberapa sahabat yang biasa bermain bersamaku. Ketika rasulullah masuk dalam rumah, mereka pun bersembunyi dari beliau. Lalu beliau menyerahkan mainan padaku satu demi satu lantas mereka pun bermain bersamaku.” (HR. Bukhari).

  1. Mengajari Ilmu Tauhid dan Cinta pada 3 Hal

Mengajari tauhid berarti mengajarkan ketuhanan kepada anak. Rasulullah juga menekankan bahwa anak-anak harus dididik dengan tiga hal, yaitu mencintai Nabi, keluaga Nabi, dan membaca Alquran. Tiga hal tersebut harus ditekankan selama mendidik anak dan rasulullah harus dijadikan role model dalam urusan ini.

  1. Mengajari Anak Sebuah Kejujuran

Rasulullah selalu menekankan pentingnya kejujuran kepada anak-anak. Bahkan ia tak segan-segan memberikan hukuman kepada anak-anak yang berbohong. Sebab kejujuran yang terapkan sedari kecil akan terus berdampak hingga mereka dewasa nanti.

  1. Tidak Membeda-bedakan

Rasulullah sedari dulu sangat melarang sebuah tindakan ketidakadilan. Kisah dari Nu’man bin Basyir menyebutkan bahwa ia pernah menemui rasulullah dan berkata, “Sungguh, aku telah memberikan sesuatu kepada anak laki-lakiku yang dari Amarah binti Rawwahah, lalu Amarah menyuruhku untuk menghadap kepadamu agar engkau menyaksikannya, ya rasul.”

Kemudian rasulullah bertanya, “Apakah engkau juga memberikan hal yang sama kepada anak-anakmu yang lain?”

Sumber: