Jelang Hari Kemenangan

Jelang Hari Kemenangan

Ramadan, dengan segudang aktivitas ibadah,
30 hari dengan sesaknya lelah,
peralihan Syawal yang menyambut karena telah berhasil berbenah,
diakhiri dengan ucap syukur lagi takbir tanda kembali fitrah.

Jelang tiba hari kemenangan, apa yang kita harapkan?
Kembali ke rumah yang selalu khas dilakukan menjelang lebaran?
Mengharapkan buah keberhasilan ibadah selama sebulan?
Kemenangan memiliki banyak makna dan kesan,
Tak apa jika hari kemenangan kita memang berlainan.

Mari sejenak kita mundur melihat riwayat aktivitas selama Ramadan,
pun belum tentu bulan suci yang akan datang kembali bisa kita rasakan.

Merugi lah jika sempat melakukan dosa, karena bulan penuh ampunan sudah kembali mengembara.
Bersyukurlah jika banyak mencari pahala, jaga-jaga jika maut mendadak tiba.
Setidaknya kita dapat berharap ditempatkan di sisi yang paling mulia.
InsyaAllah karena lillahi ta'ala.

Lantas,
bagaimana bisa setelah Ramadan kita akan mengulang perbuatan yang tidak sepantasnya di depan Allah Subhana Wa Ta'ala?
Bukankah kita sudah menjadi umat yang kembali suci lagi istimewa?
Layakkah kita sebagai umat Muslim kembali bergembira akan bebasnya kehidupan dunia?

Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan Ramadan ini sebagai Ramadan terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadhan terakhirku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi.

Ciputat, 2023

Sumber: