Bedak Bayi Sebabkan Kanker, Johnson Diminta Berhenti Operasi

Bedak Bayi Sebabkan Kanker, Johnson Diminta Berhenti Operasi

SIASAT.CO.ID - Belum lama ini tersiar kabar bahwa perusahaan Johnson & Johnson akan menghentikan produksi dan penjualan bedak bayi miliknya secara global pada tahun 2023 mendatang.

Keputusan yang dibuat oleh Johnson & Johnson untuk menghentikan produksi dan penjualan bedak bayinya karena kalah menghadapi 38.000 tuntutan hukum dari konsumen yang menuduh bedaknya menyebabkan kanker.

Menurut informasi yang tersiar, bedak bayi milik Johnson & Johnson menggunakan bahan dasar talc.

Baca juga: Viral, Seorang Pengendara Motor Dipukul hingga Kejang-kejang, Padahal Sudah Cium Tangan dan Minta Maaf

Konsumen mengklaim bahwa bahan tersebut dapat mengembangkan kanker ovarium dan kanker yang menyerang paru-paru.

Melansir The Guardians Johnson & Johnson telah setuju untuk membayar US8,9 miliar dolar atau sekira Rp133 triliun untuk menyelesaikan puluhan ribu tuntutan hukum yang menyatakan bahwa ‘Bedak Bayi Ikonik’ dan produk lainnya menyebabkan kanker.

Perjanjian tersebut mengikuti putusan pengadilan banding bulan Januari yang membatalkan manuver kebangkrutan Johnson & Johnson yang kontroversial, di mana J&J berusaha untuk melepaskan tanggung jawab bedak ke anak perusahaannya yang segera mengajukan bangkrut.

Baca juga: Viral, Seorang Pengendara Motor Dipukul hingga Kejang-kejang, Padahal Sudah Cium Tangan dan Minta Maaf

Anak perusahaan Johnson & Johnson, LTL Management, mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Selasa malam untuk kedua kalinya dengan maksud untuk menyajikan rencana reorganisasi yang berisi penyelesaian yang diusulkan kepada hakim paling cepat 14 Mei, kata anak perusahaan itu dalam pengajuan pengadilan.

Johnson & Johnson mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sekitar 60.000 penggugat bedak telah menyetujui proposal tersebut.

Dan anak perusahaan mengatakan bahwa J&J telah membuat pengaturan pembiayaan baru dengan anak perusahaannya untuk menghindari pelanggaran keputusan banding.

Penolakan pengadilan banding secara efektif menaikkan label harga bagi Johnson & Johnson untuk melepaskan diri dari litigasi bedak yang luas, setelah pengacara penggugat menolak taktik perusahaan dan menang atas tuntutan.

Dewan Johnson & Johnson bertemu selama akhir pekan kemarin, dan menyetujui membayar penyelesaian yang jauh lebih besar kepada penggugat.

Pengacara yang mewakili ribuan penggugat mengeluarkan pernyataannya pada Selasa malam dan menentang penyelesaian.

Sumber: