4 Toxic Words yang Menghinggapi Pola Pikir Anak Muda

4 Toxic Words yang Menghinggapi Pola Pikir Anak Muda

SIASAT.CO.ID - Anak muda saat ini memang memiliki keterampilan yang beragam.

Selain keterampilan, mereka juga memiliki istilah-istilah baru dalam komunikasi pada umumnya bahkan ada juga beberapa yang hanya dipakai dalam kesempatan tertentu saja.

Dilansir dari kanal YouTube Rhenald Kasali yang tayang pada 15 Maret 2022, terdapat berbagai macam istilah yang menyerang anak-anak muda saat ini, bahkan bisa sampai membuat kecanduan (toxic), diantaranya:

Baca juga: Fenomena Flexing Kian Meraja Rela, Benarkah Berdampak Pada Kesehatan Mental? Ini Kata Psikologi

  1. Cuan

Cuan sendiri berasal dari Bahasa Hokkian yang artinya profit atau hasil. Menurut Prof. Rhenald Kasali jika suatu bangsa hanya membicarakan uang dan uang terus menerus, maka ia akan mengabaikan beberapa fondasi penting.

Fondasi tersebut antara lain seperti pendidikan, skill atau keterampilan, ilmu, network, dan pengalaman kemudian beralih ke segala sesuatu yang disebut dengan kemudahan.

Jika seseorang hanya berbicara mengenai cuan, kita bisa menjadi orang yang sangat perhitungan.

Akar dari segala kejahatan adalah cinta yang berlebihan terhadap uang, karena orang yang bijak selalu menaruh uang di kepalanya tapi tidak di hatinya.

Baca juga: Viral Oknum TNI Tendang Sepeda Motor Ibu-ibu, Netizen: Tangkap Jangan Kasih Ampun

  1. Quarter Life Crisis

Quarter life crisis terbagi menjadi beberapa periode. Yang pertama adalah early adulthood crisis, saat seseorang mencapai tahap usia 18-25 tahun ketika mereka sering membanding-bandingkan hidupnya dengan orang-orang di sekitarnya.

Hal-hal yang sering dibandingkan antara lain karier, masih lajang atau sudah menikah, kekayaan, dan jika orang lain memiliki kehidupan yang lebih mapan.

Pada usia 18-30 tahun semua orang mengalami periode eksplorasi sehingga mengalami fase-fase yang tidak stabil karena sedang mengalami perubahan hidup.

  1. Insecure

Insecure merupakan perasaan cemas, merasa tidak sesuai dengan haparan orang lain, dan tidak percaya diri.

Tanpa disadari setiap orang punya kekurangannya masing-masing dan memenuhi harapan orang lain tidak seharusnya kita lakukan.

Sumber: