Kecemasan dalam Pandangan Islam: Pengertian, Doa, dan Sebab

Kecemasan dalam Pandangan Islam: Pengertian, Doa, dan Sebab

6. Meyakinkan bahwa keberhasilan berada di tangan manusia atau ditentukan oleh usahanya sendiri.

Baca Juga: Dinamika Islam dan Rasionalisme: Menuju Masyarakat Ideal

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita menggantungkan hidup hanya kepada Allah SWT. Begitu pula ketika kita sedang merasa takut dan cemas, kita dianjurkan untuk membaca doa yang dapat menghilangkan perasaan cemas dan takut berlebihan dan hanya mengeharapkan ketenangan dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (Q.S Al-Fath:4).

Berikut doa penghilang rasa cemas dan takut berlebihan:

Allahuma Inni audzubika minal hammi wal huzni wal ajzi wal kasali wal bukhli wal jubni wal dholaid daini wa gholabatir rijali

“Ya Tuhan-ku, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari kebakhilan serta sifat pengeceut, dan beban utang serta tekanan orang-orang jahat.”

Allahuma inna naj’alika fi nuhurihim wa na’udzubikan min syururihim

“Ya Allah, sesungguhnya aku menjadikan engkau di leher mereka (agar kekuatan pada orang jahat itu tidak berdaya saat berhadapan dengan kami) dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Kemudian doa untuk mendapatkan ketenangan hati yang berasal dari hadis Nabi Muhammad SAW dan diriwayatkan oleh Imam Thabrani dari Abu Umamah, yaitu:

"Sesungguhnya Rasulullah SAW berkata (mengajari) seseorang dan katakanlah, “Allahuma inni as-aluka bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna’u bi ‘atho-ika.”

“Ya Allah, aku emmohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridho dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan mempersembahkan-Mu.”

Sumber: