Risalah Rahmat Tuhan
Gagak hitam
Wajahnya merah menyala
Antara marah dan muram
Menyalak memaki sekitarnya
Ia salahkan keadaan
Ia marah pada Tuhan
Ia benci manusia
Juga dirinya
Hatinya menggerutu
Jika benar wasi'at kulla syaiin rahmatuh
Bahwa rahmat-Nya liputi segala sesuatu
Lantas mengapa aku tak dapat ini itu?
Merpati putih
Wajahnya pancarkan cahaya
Jenggotnya putih bersih
Hikmah mengalir dari lisannya
Rahmat Tuhan adalah hujan
Tiada henti turun ke bumi
Berlaku untuk semua ciptaan
Semua berhak tanpa kecuali
Jika bumimu gersang
Jangan langit yang kau serang
Perhatikan wadah yang kau bawa
Mungkin saja pecah atau tak terbuka
Rahmat Tuhan adalah hujan
Turun dengan derasnya
Bagaimana bisa basah oleh hujan
Bila dirimu kau kunci di balik jendela
Gagak hitam
Wajahnya tertunduk lesu
Ia sedihkan jiwanya yang tak berilmu
Gelap segelap malam
Ia kembali meleja
Jika benar ilmu adalah nurun
Bahwa pengetahuan adalah cahaya
Mengapa jiwaku masih saja rabun
Merpati putih nikmati kopi
Tatapannya jauh menembus metafisika
Ucapannya selembut sepoi senja
Ia kembali menasehati
Ilmu adalah matahari
Bersinar tiada henti
Bila ingin tersinari
Jangan kau tutup jendela hati
Ilmu adalah cahaya
Mencari hati yang terbuka
Bagaimana kejahilan tak selimuti diri
Bila fanatisme merantai hati
Merpati putih
Tutup nasehat dengan diktum suci
Innallaha la yugayyiru ma bikaum
Hatta yugayyiru ma bi anfusihim
Tuhan tak mengubah
Kecuali kau ingin berubah
Gagak hitam
Wajahnya tertunduk malu
Air mata penyesalan mengalir tak diminta
Ia robek sangkar yang memenjarakannya
Terbang bebas bermetamorfosa
Sumber: