Peringati Momen Hardiknas, Partai Ummat Soroti Rendahnya Akses Pendidikan

Peringati Momen Hardiknas, Partai Ummat Soroti Rendahnya Akses Pendidikan

SIASAT.CO.ID - Memperingati Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) 2023, Partai Ummat menyoroti rendahnya akses pendidikan di Tanah Air. Melansir dari catatan Partai Ummat, dari jumlah penduduk 275,36 juta jiwa baru hanya 6,41% yang sudah mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.

Pada level lain, masyarakat yang berpendidikan hingga SLTA 20,89%, SLTP 14,54%, SD 11,14%, dan yang tidak/belum sekolah sebanyak 65,018 juta jiwa atau 23,61% dari jumlah penduduk. Ini merupakan rapor Hardiknas yang layak jadi evaluasi yang berkelanjutan.

Pada momen Hardiknas ini, Partai Ummat menilai pembangunan sektor pendidikan masih belum mampu menjadi solusi kondisi geografis, sosial, dan budaya bangsa yang sangat heterogen.


"Banyak daerah yang belum terjamah layanan pendidikan dengan baik, termasuk fasilitas dan infrastruktur yang rendah," kata Ketua Bidang Pendidikan Partai Ummat Aspizain Chaniago dalam keterangan tertulisnya, Selasa 2 Mei 2023. Tepat pada momen Hardiknas 2023.

Baca juga: Penembak Kantor MUI Ngaku Sebagai Nabi dan Tuhan, Guntur Romli: Ada Masalah Kejiwaan

Ia juga berpendapat bahwa ketidakadilan pembangunan sektor pendidikan tidak saja dalam wujud pembangunan sarana dan prasarana fisik, tetapi juga dirasakan dalam memberikan akses tempat pendidikan yang bisa dijangkau masyarakat.

"Sekalipun pemerintah sudah mengalokasikan biaya pendidikan 20% dari APBN, namun dalam dimensi keadilan masih menunjukkan terjadinya kesenjangan yang luar biasa," katanya.

Aspizain Chaniago memberikan salah satu contoh untuk masyarakat golongan ekonomi menengah akses untuk mendapatkan sekolah-sekolah unggulan sangat terbuka. Sementara untuk masyarakat menengah bawah akses mendapatkan kesempatan di sekolah unggulan sangat terbatas.

Partai Ummat merisaukan jika hal itu dibiarkan akan menimbulkan distorsi di masyarakat. Untuk itu, kata dia, Partai Ummat mendorong perlunya intervensi negara dalam mengatur tata kelola pendidikan, terutama untuk sekolah-sekolah swasta di level SD hingga Perguruan Tinggi Negeri.

Baca juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Pendidikan Nasional 2023, Gratis Unduh di sini

Partai Ummat mendesak agar keadilan dalam bidang pendidikan juga harus segera dipenuhi mengingat banyaknya masalah keterbelakangan dalam pendidikan.

Misalnya, kata Aspizain, di Asia indeks pendidikan Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN pada umumnya.

Boleh saja pemerintah membangun fasilitas fisik sesuai kebutuhan tapi jangan sampai bidang pendidikan terabaikan, karena ini sektor yang paling strategis bukan hanya jangka panjang tapi juga jangka pendek, Lanjutnya.

"Jangan sampai pembangunan fisik yang desainnya dan alokasi anggarannya awut-awutan menyebabkan pembangunan di bidang pendidikan yang masuk skala prioritas dan dijamin UUD 1945 terabaikan," tegas Aspizain.

Sumber: