Pengamat: Kritikan Masyarakat ke Ganjar Harus Bersifat Substantif, bukan Bully

Pengamat: Kritikan Masyarakat ke Ganjar Harus Bersifat Substantif, bukan Bully

SIASAT.CO.ID - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno kecewa atas unggahan seorang warganet yang mengedit foto Ganjar bersebelahan dengan salah satu mantan artis dewasa dari Jepang.

Adi mengimbau masyarakat untuk menghindari tindakan bully kepada bakal calon presiden (bacapres) yang hanya akan melahirkan keributan tidak berkesudahan. Sebaliknya, kritik mestilah berbasis kepada hal-hal yang substantif.

"Capek. Serangan vulgar semacam ini sudah banyak makan korban. Bukan hanya keributan, tapi banyak juga yang berurusan dengan pihak berwajib karena dianggap fitnah, hoaks, dan merusak nama baik," kata Adi dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 April 2023.

Dia melanjutkan bukan tak mungkin serangan-serangan kepada bacapres tersebut membuat pendukung masing-masing tokoh tersinggung, dan berujung pelaporan kepada pihak berwajib.

Baca Juga: Ade Irfan Pulungan: Pencapresan Ganjar Bagian dari Sejarah Kedekatan PDIP-PPP

"Kalau mau mengkritik calon seperti Ganjar, seperti Anies, ataupun Prabowo, lebih pada substansi, seperti visi misi, soal statement-statement atau kebijakan politiknya yang pernah dilakukan selama menjadi pejabat publik," ujar Adi.

"Kalau ingin mengkritik Ganjar misalnya, kritik apa saja yang menjadi kelemahan Ganjar di Jateng, kritik Anies apa yang menjadi kelemahan Anies di Jakarta. Atau Prabowo ketika jadi Menhan dan seterusnya," sambungnya.

Selain bersifat substantif, Adi meminta masyarakat memberikan kritikan yang terukur, mampu membangun demokrasi yang sehat, dan tidak memecah belah bangsa.

"Saya kira pemilu 2024 harus menjadi momen di mana kampanye politik terutama oleh pendukungnya itu harus konstruktif. Bukan lagi terlampau berlebihan yang justru akan merusak suasana batin kebangsaan kita," imbuhnya.

Sumber: