Tarian Tradisional Janger: Pesona Budaya Bali yang Menakjubkan

Tarian Tradisional Janger: Pesona Budaya Bali yang Menakjubkan

Iringan Tari Janger

Iringan tari Janger dihasilkan dari alat musik gamelan, seperti kenong, kendang, rebana, klenang, suling, ceng-ceng , dan kajar. Sementara untuk bagian vokal penari yang berpadu dengan iringan musik disebut dengan “ngegelin gending”, dimana nantinya gerak tari akan sejalan dengan vocal yang dilantunkan.

Baca Juga: Geger! PDIP Bocorkan Daftar Bakal Cawapres Untuk Ganjar

Keunikan Tari Janger

Keunikan pada tari Janger yakni memberikan suara saling sahut dari para penari yang unik selama pertunjukkan. Sahut-sahutan ini muncul sejak adanya kehadiran tari Janger, dulu para petani kopi, menciptakan suara untuk menghilangkan penat usai bekerja. Akhirnya ide dari para petani ini digunakan sebagai komponen dari tarian Janger.

Selain itu, sejumlah gerakan dalam tari Janger juga memberikan konsep kisah secara menyeluruh. Adanya keunikan ini ternyata telah berhasil menarik perhatian minat para penonton dan membuat masyarakat yang menyaksikannya ikut terbawa dalam rangkaian perjalanan kisah yang di tampilkan di pementasan tari Janger.

Fungsi Tari Janger

Pada awalnya tari Janger berfungsi dalam acara-acara sakral yang dilakukan oleh kaum elit tertentu, namun seiring perkembangnnya telah terjadi pergerseran. Tari Janger saat ini memiliki fungsi sebagai hiburan yang bisa dinikmati oleh siapa saja dan tidak ada batasan tertentu.

Makna Tari Janger

Tari Janger memiliki makna kebahagian serta kecerian mengenai kehidupan dan pergaulan dari anak-anak remaja

Upaya Pelestarian Tarian Tradisional Janger

Dalam menghadapi perubahan zaman dan ancaman modernisasi, upaya pelestarian warisan budaya Bali, termasuk tarian tradisional Janger, telah menjadi prioritas bagi pemerintah dan komunitas lokal. Berbagai inisiatif telah dilakukan, seperti pendirian sekolah seni tari, pelatihan, dan pertunjukan rutin untuk memastikan kelangsungan dan keberlanjutan tarian ini.

Sumber: