Melihat Tantangan dan Peluang Kerjasama Antara Iran dan Indonesia

Melihat Tantangan dan Peluang Kerjasama Antara Iran dan Indonesia

SIASAT.CO.ID - Ikatan Pelajar Indonesia Iran (IPI Iran) sukses menggelar kegiatan seminar Internasional dengan tajuk “Peluang dan Tantangan Relasi Republik Indonesia dan Republik Islam Iran Pasca kunjungan Presiden Republik Islam Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia” pada Kamis, 15 Juni 2023 melalui zoom metting.

Pada kegiatan seminar ini Duta Besar Indonesia untuk Iran H. E. Ronny Prasetyo Yuliantoro hadir sebagai pembicara utama. Empat pembicara lainnya yaitu Yon Machmudi (Associate Professor Ketua Departemen Kajian Islam dan Timur Tengah Universitas Indonesia), Maziar Mozaffari Falarti (Assistant Professor Faculty Of World Studies Tehran Unversity), Syafinuddin Almandari (Islamic Cultural Center Jakarta), dan Purkon Hidayat (Dosen tamu di Tehran University).

Ronny Prasetyo menyampaikan ada 10 poin kerjasama yang sudah disepakati antara Indonesia dan Iran.

" Kerjasama itu meliputi Bidang preferensi perdagangan, Pemberantasan peredaran gelap narkotika, zat psikotropika dan prekursornya, llmu pengetahuan (Iptek) dan inovasi, Jaminan produk halal, Pengembangan sektor energi, regulasi di bidang produk farmasi biologi, obat tradisional, kosmetik dan pangan olahan, Pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, Bantuan administrasi timbal balik di bidang kepabeanan, Promosi perdagangan, dan Program pertukaran kebudayaan," kata Ronny dalam seminar melalui zoom metting, kamis, 15 Juni 2023.

Baca Juga: Iran siap Ekspor Senjata ke Seluruh Kawasan

"Bentuk kerjasama tidak selalu harus diinisiasi pemerintah, namun kerjasama dapat dilakukan berbagai pihak dan kalangan antara Indonesia dan Iran", tambahnya

Selain itu salah satu pemateri Yon Muchmad menerangkan bahwa kunjungan Presiden Raisi adalah upaya mempererat hubungan kedua belah pihak. Menurutnya masing-masing pihak memiliki antusias untuk memberi manfaat kepada satu sama lain.

"Indonesia dan Iran juga secara konsisten memberi dukungan kepada Palestina. Kerjasama minyak dan gas menjadi sangat potensial", ungkapnya

Mozaffari Falarti sebagai dosen dan warga asli Iran dalam paparannya menekankan bahwa kunjungan Presiden Raisi ke Indonesia adalah sebagai peluang. Ia melihat bahwa kebijakan Politik Iran semakin terlihat ketimuran dengan terus memperluas hubungan dengan negara-negara di bagian timur dimulai pada awal tahun 2000 sekaligus membatasi hubungan dengan negara-negara blok barat.

Baca Juga: Presiden Iran Ibrahim Raisi Ajak Umat Islam Indonesia Bersatu Bela Kelompok Tertindas

"Meskipun ada tantangan miskomunikasi atau kesalahpahaman akibat berita yang tidak akurat, bersifat rumor dan gosip tetang Iran, namun peluang kerjasama sangat terbuka di bidang pendidikan dan riset tidak hanya di bidang filsafat atau agama, namun juga dalam bidang teknologi, ilmu - ilmu sosial dan teknik", tambahnya

Terkait ketertarikan Indonesia dan Iran, pembicara selanjutnya Syafinuddin Almandari menjelaskan bahwa kedua negara punya ketertarikan yang sama yaitu dalam bidang filsafat. Hal tersebut bisa menjadi titik temu dan peluang kerjasama kedua negara.

Purkon Hidayat selaku pembicara terakhir secara gamblang memaparkan bahwa untuk mencapai kerjasama yang efektif dan maju perlu keseimbangan diskursus antar kedua negara. Ia memberikam contoh bahwa perbedaan kuantitas penerbitan buku Iran di Indonesia dengan penerbitan buku Indonesia di Iran masih belum seimbang.

Dalam kegiatan seminar ini juga diselingi penayangan film Indonesia Wonderland sebagai promosi keindahan alam Indonesia.

Sumber: