PP Muhammadiyah Kukuhkan Kembali Status dan Kepengurusan PCIM Republik Islam Iran

PP Muhammadiyah Kukuhkan Kembali Status dan Kepengurusan PCIM Republik Islam Iran

SIASAT.CO.ID – Diwakili Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengukuhkan reaktivasi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Republik Islam Iran secara zoom, Kamis, 8 Juni 2023.

Selain itu, Abdul Mu’ti juga mengukuhkan kepengurusan PCIM Republik Islam Iran periode 2023-2025. Untuk diketahui, PCIM Iran (berdiri pada 2005) merupakan cabang internasional Muhammadiyah tertua kedua setelah PCIM Mesir (berdiri pada 2002).

Dengan diaktifkan kembali status PCIM Republik Islam Iran, maka Muhammadiyah total memiliki 30 cabang internasional di seluruh dunia.

Menyampaikan tahniah, Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa PP Muhammadiyah telah menetapkan SK kepengurusan PCIM Iran sejak bulan Mei 2023.

Baca Juga: Melihat Tantangan dan Peluang Kerjasama Antara Iran dan Indonesia

Aktivasi kembali status PCIM Iran kata dia memiliki beberapa alasan kuat, misalnya kuatnya ikatan historis Indonesia dan Iran dalam bidang sosial, budaya, dan agama, relasi interaksi intelektual lewat tradisi turats/literatur studi Islam, dan relasi Iran-Indonesia di masa perjuangan kemerdekaan.

“Dan ini saya kira menjadi bagian dari usaha Muhammadiyah untuk melakukan berbagai upaya internasionalisasi dan upaya untuk memperkuat dan memperluas jejaring Muhammadiyah di mancanegara. Karena itu kami menyampaikan terima kasih dan menyambut baik apa yang disampaikan Pak Dubes Roni Prasetyo Yuliantoro tentang berbagai usaha bersama yang nanti bisa dikerjasamakan,” ujar Abdul Mu’ti dalam acara seminar bertajuk "Taawun Berkemajuan (Indonesia-Iran) Untuk mencerahkan Semesta, zoom metting, Kamis, 8 juni 2023.

Senada dengan Abdul Mu’ti, Duta Besar LBBP KBRI Teheran, Roni Prasetyo Yuliantoro menilai adanya kedekatan antara Indonesia dan Iran sejak ratusan tahun lampau. Karena itu, dia berharap aktivasi kembali PCIM Iran dapat mempererat keharmonisan hubungan dua negara. KBRI, kata dia siap memfasilitasi kegiatan PCIM.

Sementara itu, Ketua PCIM Iran 2023-2025, Syahrul Ramadhan mengatakan jika inisiator hubungan Muhammadiyah dengan Iran telah berlangsung lewat dua hal. Pertama, interaksi pemikiran KH. Ahmad Dahlan dengan tokoh asal Persia, Jamaluddin Al-Afghani. Kedua, lewat kader Muhammadiyah yang menjadi dubes RI untuk Iran pada tahun 1952, H.M. Rasjidi.

Baca Juga: Oknum BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah Disidang Etik Hari Ini

Menurut Syahrul, vakumnya PCIM Iran disebabkan oleh minimnya kader setelah mereka selesai menyelesaikan studi di Iran. Ketersediaan kader, akan menjadi perhatian PCIM Iran ke depan.

Untuk program PCIM Iran pada periode ke depan, Syahrul menyebut ada delapan agenda yang akan dikawal, antara lain; 1) menjembatani kerja sama Universitas Muhammadiyah dengan universitas di Iran, 2) menjembatani mahasiswa yang kuliah di Iran untuk melanjutkan kaderisasi, 3) mendirikan Lazismu untuk mendukung kegiatan filantropi Muhammadiyah, 4) menerbitkan buku dan penerjemahan, 5) menjembatani kerja sama di bidang teknologi kesehatan, 6) memperkenalkan Islam Indonesia dan Islam Berkemajuan Muhammadiyah, 7) siap mendistribusikan kader potensial Muhammadiyah di Iran kepada Persyarikatan, dan terakhir, 8) menatap asa untuk mendirikan lembaga pendidikan Muhammadiyah di Iran.

Sumber: