Sejarah Nama Jakarta: Dari Sunda Kelapa hingga Batavia

Sejarah Nama Jakarta: Dari Sunda Kelapa hingga Batavia

SIASAT.CO.ID - Jakarta sebagai kota metroplitan memang menjadi primadona bagi para perantau untuk mengadu nasib di kota ini. Hingar bingar politik, budaya, sosial, ekonomi, tak pernah sepi di kota ini. Lantas bagaimana awal mula kota Jakarta ini?

Merunut sejarahnya, nama Jakarta sendiri diketahui mengalami beberapa kali perubahan berdasarkan periode penguasanya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sejarah singkat Jakarta dari masa ke masa yang bermula dari Sunda Kelapa.

1. Sunda Kelapa
Merujuk Buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980, sejarah Jakarta bermula dari sebuah kota pelabuhan Sunda Kelapa yang saat itu wilayahnya masih dikuasai Kerajaan Hindu Pajajaran.

Di masa itu, Sunda Kelapa merupakan pusat perdagangan dan menjadi kota sibuk sampai memikat bangsa Portugis di Malaka.

Pada 1552 atas perintah Gubernur Malaka, bangsa Portugis sebagai pendatang asing mulai masuk ke Sunda Kelapa.

Niat para bangsa Portugis itu untuk meminta izin membangun benteng dekat muara Sungai Ciliwung. Rencana pembangunan benteng tersebut kemudian berhasil mendapat restu.

Namun ketika bangsa Portugis kembali lagi pada 1527, Sunda Kelapa sudah beralih kekuasaan ke Pangeran Fatahillah.

2. Jayakarta
Berlanjut tentang sejarah singkat Kota Jakarta, perpindahan kekuasaan Sunda Kelapa ke tangan Fatahillah ternyata memicu pertempuran di antara keduanya.

Pertempuran pun berlangsung sampai akhirnya Fatahillah dinyatakan menang dan langsung mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.

Dikarenakan pertumbuhan perdagangan di Jayakarta semakin berkembang pesat, wilayah ini menjadi tujuan para pedagang dari Eropa, Belanda, Portugis, sampai Inggris.

Bangsa Eropa, Belanda, Portugis, dan Inggris ini banyak mendirikan kantor pusat dagang di Jayakarta.

Jayakarta juga menjadi tempat berkumpulnya kapal-kapal dagang dari berbagai negara untuk bertukar komoditas.

3. Batavia


Sejarah singkat Jakarta yang sempat mengalami perubahan nama menjadi Batavia pada abad-17. Berlanjut pada tahun 1619, Jayakarta mulai dijadikan pusat kekuasaan bangsa Belanda di Indonesia. Hal ini bermula ketika Belanda memindahkan kantor serikat dagang VOC ke Jayakarta.

Selama dikuasai Belanda dan dipimpin Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta kembali mengalami perubahan nama menjadi Batavia.

Belanda juga membuat rancangan tata kota Batavia menyerupai kota-kota yang ada di negaranya dengan ciri berbentuk blok dan dipisahkan dengan kanal.

Pembuatan kanal-kanal di tengah kota ketika itu banyak dikritik karena dinilai kotor dan menjadi sumber penyakit, bahkan sempat dijuluki cemetery orang Eropa.

Masa kekuasaan Belanda di wilayah Batavia ini cukup lama sekitar tiga abad dari 1619 sampai 1942.

4. Djakarta Tokubetsu Shi
Pada 1942 Belanda takluk di tangan Jepang yang berhasil mengambil alih kekuasaan dan kembali mengusulkan nama baru.

Dari Batavia tercetus nama baru yaitu Djakarta Tokubetsu Shi yang berasal dari bahasa Jepang dengan arti 'Jauhkan Perbedaan'.

Di samping itu kondisi Batavia memang dikenal sebagai kawasan yang berisi percampuran dari berbagai bangsa.

Nama Djakarta Tokubetsu Shi kemudian disahkan saat peringatan Hari Perang Asia Timur Raya pada 8 Desember 1942.

Namun, masa kekuasaan Jepang tidak berlangsung lama karena pada 1945 mereka menyerah pada sekutu.

5. DKI Jakarta
17 Agustus 1945 Indonesia mulai mendeklarasikan kemerdekaan negaranya, sehingga berganti nama menjadi ibu kota Republik Indonesia.

Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu selaku Menteri Penerangan Republik Indonesia Serikat mengatakan, sejak 30 Desember 1949 dinyatakan sudah tidak ada lagi sebutan Batavia.

Ibu kota Republik Indonesia ini pun mendapat sebutan baru yaitu Jakarta, bahkan bukan lagi Djakarta.

Jakarta pada akhirnya dikukuhkan pada 22 Juni 1956 dan dipimpin oleh Gubernur pertamanya yaitu Soemarno Sosroatmodjo.

22 Juni akhirnya disahkan sebagai hari ulang tahun Jakarta. Selain itu, monumen Fatahillah menjadi pertanda bahwa masa itu ia berhasil mengusir bangsa Portugis dari Sunda Kelapa.

Itulah sejarah singkat Kota Jakarta dari masa ke masa yang saat ini masih menjadi ibu kota Indonesia.


Sumber: