Pesawat Dibakar KKB, Founder Susi Air Mohon Doa Keselamatan untuk Pilot-Penumpang

Pesawat Dibakar KKB, Founder Susi Air Mohon Doa Keselamatan untuk Pilot-Penumpang

SIASAT.CO.ID – Founder Susi Air, Susi Pujiastuti memohon doa kepada masyarakat pasca musibah pembakaran pesawat PK-BVY yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di lapangan terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa, 7 Februari 2023.

“Mohon dukungan & doa semoga pilot kami di Nduga Paro diberikan lindungan Allah SWT. Bisa kami jemput selamat,” cuit Susi di akun twitter pribadinya.

Susi Pudjiastuti mengkonfirmasi bahwa pesawat yang memiliki nomor penerbangan SI 9368 itu lepas landas dari Bandara Moses Kilangan, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Pada pukul 05.33 WIT dengan seorang pilot dan enam penumpang.

“Pesawat mendarat dengan selamat di Paro pada pukul 06.17 WIT,” jelas Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Pidato Prabowo Subianto Menggebu-gebu, Minta Kader Hengkang dari Gerindra Jika Tak Percaya

Selanjutnya, Pada Pukul 07.28 WIT, manajemen Susi Air mendapat kabar bahwa pesawat tersebut masi berada di Paro, namun tidak berselang lama terdapat pergerakan dari pilot yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Informasi mengenai terbakarnya pesawat Susi Air di Paro diketahui dari pilot Susi Air lainnya yang baru saja terbang dari Distrik Dekai ke Bandara Monses Kilangan.

“09.57 WIT, penerbangan PK-BVC melaporkan bahwa pesawat PK-BVY terbakar dilandasan dan tidak ada orang disekitarnya termasuk pilot,” Ujar Susi.

Adapun saat ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian perhubungan terus melakukan koordinasi dengan beberapa pihak keamanan TNI dan Kepolisian dan rencananya pihak TNI AU akan terbang kembali melintasi lapangan terbang Paro untuk membantu melakukan observasi keadaan di sana.

Baca Juga: Waspada Iritasi Saat Pakai Softlens, Simak Cara Pemakaiannya yang Benar

“Ditjen Hubud memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke terus memonitor dan menyampaikan kondisi terkini pada kesempatan pertama,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawan.

Sumber: