Terkuak Rincian Perjanjian Politik Antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
SIASAT.CO.ID - Surat Perjanjian Politik antara Sandiaga Uno dan Anies Baswedan kini sudah mulai tersebar di publik.
Di dalam surat perjanjian tersebut, terlihat tujuh poin yang berhubungan mengenai perjanjian hutang untuk masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pada poin yang pertama, tertulis Anies telah meminjam dana sebesar 20 M pada 2 Januari 2017, lalu 30 M pada 2 Februari 2017.
Baca Juga: Sudirman Said Beberkan Beberapa Pihak yang Berusaha Menjagal Anies Baswedan
Pada poin kedua, Anies meminjam untuk ketiga kalinya 45 M kepada Sandi, lalu dana itu ia serahkan kepada tim kampanye.
Pinjaman tersebut dilakukan tanpa jaminan dan bunga tertanggal 9 Maret 2017. Untuk memenuhi keperluan kewajiban 70 persen dari total biaya putaran kampanye kedua pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pada poin ketiga, tertulis jumlah dana yang Anies pinjam kepada Sandi sudah mencapai 92 M.
Baca Juga: Jhon Sitorus Blak-blakan Beberkan Perjanjian Hutang Sandiaga Uno dan Anies Baswedan
Dana pinjaman ketiga itu berasal dari pihak ketiga dan Sandi menjamin pembayarannya akan dikembalikan pada pihak ketiga.
Lantas, poin kelima dan ketujuh menjadi sorotan bagi pengguna akun Twitter @BosPurwa yang adalah pengunggah dokumen perjanjian politik itu.
Poin kelima berisi Sandi sudah mengetahui jika hutang Anies itu bukan untuk kepentingan pribadi, namun demi kepentingan kampanye.
Hal itu karena dana yang dijanjikan oleh Erwin Aksa merupakan pihak penjamin, sesuai dengan kesepakatan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra belum tersedia. Sedangkan saat itu Anies Baswedan tidak menghadiri kesepakatan tersebut.
Pada poin keenam, Anies berjanji akan membayar hutang-hutangnya kepada Sandi apabila ia tidak memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sedangkan di poin ketujuh, Sandi menganggap hutang Anies lunas tanpa dibayar apabila Anies memenangkan Pilkada 2017.
Sumber:
