Mengenal HAARP, Teknologi Amerika Serikat yang Dituduh Penyebab Gempa Turki

Mengenal HAARP, Teknologi Amerika Serikat yang Dituduh Penyebab Gempa Turki

SIASAT.CO.ID - Walikota Ankara, Ibrahim Gokcek tuding gempa Turki magnitudo 7,8 merupakan buatan manusia.

Dilansir dari Arab News, melalui akun Twitter pribadinya, Gokcek menyebut bahwa gempa yang terjadi di Turki pada Senin, 6 Februari 2023 adalah hasil rekayasa manusia.

"Sekarang, saya berpikir, ini mungkin gempa hasil rekayasa manusia. Saya tidak mengatakan hal itu pasti demikian, tetapi ada kemungkinan yang sangat besar," tulis Gokcek dalam akun Twitternya.

Sejumlah pihak lain dari pegiat teori konspirasi, menuding bahwa Amerika Serikat yang menjadi dalang gempa tersebut, karena memiliki teknologi HAARP.

Baca Juga: PBB Sebut Jumlah Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Bisa Mencapai 50 RibuĀ 

Belakangan, Gokcek ternyata salah satu dari pegiat yang mempercayai teori tersebut. Gokcek membagikan sebuah video berisi penjelasan soal HAARP.

Lantas, apa itu HAARP teknologi Amerika Serikat yang dituding penyebab gempa Turki?

HAARP memiliki kepanjangan High-Frequency Active Auroral Research Program, atau Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi.

Dilansir dari berbagai sumber, penelitian HAARP telah dimulai sejak tahun 1990-an. Proyek penelitian tersebut memiliki tujuan utama yakni teknologi komunikasi radio.

"HAARP adalah pemancar berfrekuensi berkekuatan tinggi yang paling mumpuni di dunia untuk mempelajari ionosfer," ujar Universitas Alaska di AS, dikutip Minggu 19 Februari 2023.

Baca Juga: Dahsyat! Korban Gempa Turki-Suriah Bertambah Jadi 24. 178 Jiwa

Para penganut teori konspirasi, banyak yang menuding bahwa HAARP digunakan untuk menghukum Turki yang menolak bekerja sama dengan barat.

Meski demikian, semua tuduhan tersebut berasal dari pengguna media sosial yang belum tentu kebenarannya. Bahkan, AS sendiri belum menanggapi tuduhan tersebut.***

Sumber: