Jusuf Kalla: Jangan jadikan Identitas Politik Sebagai alat Saling Serang

Jusuf Kalla: Jangan jadikan Identitas Politik Sebagai alat Saling Serang

SIASAT.CO.ID - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) angkat suara mengenai isu politik identitas yang saat ini mewarnai di masa-masa menjelang Pemilu 2024.

Menurut JK, semua partai politik mempunyai identitas masing-masing, sehingga bisa menjadi pilihan tersendiri bagi masyarakat.

"Kalau PDIP selalu mengatakan Wong Cilik, kalau Golkar karya-karya. Kan berbeda kan. Gerindra, NasDem, Hanura nasional. Tapi, kalau PKB, PAN, PPP selalu bicara soal nasional-religius," ucap JK saat menghadiri HUT ke -15 TVOne, Selasa, 14 Febuari 2023 malam.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Revolusi Yang ke-44 , Republik Islam Iran Mengundang Sejumlah Pejabat Indonesia.

Sehingga menurut JK melalui perbedaan identitas politik itu saja, Indonesia sudah mengusung semboyan Bhinneka tunggal Ika.

Lebih lanjut, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu juga mengatakan sebaiknya para politisi dan masyarakat itu juga harus menyepakati terlebih dahulu mengenai makna politik identitas sehingga tidak disalahartikan.

JK juga memberikan contoh kala Ali Mochtar Ngabalin yang ingin mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI.

Baca Juga: Mengejutkan! Sosok ini Adalah Dalang Penyebab Anies Baswedan Pinjam uang Ke Sandiaga Uno, Ternyata…

Sosok yang adalah tenaga ahli staf perkantoran itu mengidentikan dirinya dengan menggunakan sorban.

"Seperti Mochtar Ngabalin tuh, dulu waktu terpilih jadi anggota DPR, Pak bagaimana saya mau pakai sorban atau tidak? Ya, kau pakai sorban aja terus supaya gampang kita lihat dari jauh. Jadi identitasnya kan, ya boleh-boleh saja," lanjut JK.

Selain itu, JK juga menceritakan ada juga para politisi yang mengidentikan dirinya dengan cara mendekati para kiyai. Sehingga pada saat pemilu tiba, mereka justru mendatangi berbagai pesantren.

Baca Juga: Maju Jadi Capres, Anies Baswedan Disebut Masih Berutang Rp 50 M ke Sandiaga Uno Soal Pilkada 2017

"Para calon pasti semua datang ke Pesantren. Ingin membuat identitas bahwa saya ini dekat dengan Kiyai," terangnya.

Lantas dari sana JK menyimpulkan jika identitas politik itu sudah ada dari dulu. Namun ia menyarankan supaya identitas politik itu jangan digunakan untuk alat saling serang.

Sumber: