Seminar Horor di Kalibata

Seminar Horor di Kalibata

SIASAT.CO.ID - Beberapa waktu lalu, saya menghadiri seminar yang bertemakan "Pengkajian Islam" di daerah Kalibata utara, Jakarta Selatan. Sepintas kajian ini bernuansa ilmiah dan mengundang minat saya demi menambah perspektif baru sebagai pencari ilmu yang haus akan informasi semacam ini. Oleh karenanya, menghadiri kajian yang berkaitan dengan konsentrasi saya, merupakan suatu kewajiban.

Ada empat presentator dengan beragam tema yang rencananya akan dipresentasikan dalam kajian ini. Tema-tema tersebut antara lain, ideologi Marxisme dalam pandangan Islam, Tafsir Batiniah Syiah, dan Tema-tema kecil lainnya.

Diskusi ini dibuka oleh moderator yang berpakaian layaknya seorang ustaz. Dengan basa-basi yang terlalu panjang dan cukup membosankan, ia memperkenalkan satu persatu para pemateri dan memberikan waktu sekitar 15 menit bagi masing-masing presentator.

Pemateri pertama membuka presentasinya dengan bahasa ilmiah yang tidak biasa didengar oleh para akademisi, layaknya Vicky prasetyo (Mantan kekasih Zaskia Gotik). Mungkin ia bermaksud agar terlihat ilmiah di depan orang-orang yang ia anggap awam terhadap filsafat, namun ia tidak sadar bahwa ada seorang mahasiswa Pascasarjana UIN Jakarta yang sejak tadi hadir dalam diskusi ini, sehingga senyum kecil tak pernah lepas dari bibir saya yang seksi.

Baca Juga: Gen Z Mesti Tahu Pentingnya Memahami Pribumisasi Islam

Ia memberikan sebuah analisa yang terlalu biasa–untuk tidak mengatakan ngawur–mengenai ideologi Marxis dan bangkitnya sebuah gerakan PKI di Indonesia. Dengan sangat percaya diri, ia mengemukakan teori-teori kiri dengan bahasa konspiratif yang amat menggelikan dan mengada-ngada. Saya terheran-heran, mengapa species semacam ini bisa menjadi pemateri dalam kajian filsafat?

Setelah itu, ia memberikan solusi aneh untuk membangkitkan ekonomi Islam yang ia anggap ampuh untuk melawan komunisme dan kapitalisme dengan meminjam gagasan Sayid Baqir Sadr mengenai ekonomi Islam. Hal Ini menambah kebingungan saya, kok tiba-tiba pembahasannya enggak nyambung? Kemana-mana seperti kutu loncat. Namun saya tetap mengapresiasi atas usahanya tersebut.

Tapi ada yang aneh ketika ia banyak memuji Sayed Baqir Sadr (seorang pemikir Syiah kawakan), tiba-tiba moderator memotongnya dengan mengatakan, "sudah mau habis waktunya mas, langsung ke intinya saja". Mendengar teguran tersebut, saya sempat bertanya-tanya dalam hati, namun kebingungan ini saya biarkan hilang dari benak saya.

Setelah selesai mendengar presentasi dari pemateri pertama yang cukup membuat bulu kuduk merinding, tiba-tiba saya kebelet ingin ke kamar mandi. You know lah.

Baca Juga: Israel Gigit Jari, Usai Iran dan Arab Saudi Kini Kembali Kantor Perwakilan

Tidak lama kemudian, masuklah presentator kedua. Kali ini yang dibahas ialah Tafsir Batiniah Syiah. Awalnya saya tertarik pada tema ini, mengingat kajian lintas mazhab yang objektif dan berimbang terbilang minim sekali di Indonesia. Namun setelah presentator kedua mempresentasikan makalahnya, ternyata ekspektasi saya tak terbayar.

Kali ini lebih gila lagi. Pemateri yang mengaku lulusan S1 Maroko ini telah membuat ilusi besar dengan menyebarkan fitnah yang beragam terhadap Mazhab Syiah. Dari persoalan sahabat, taqiyah sampai isu nikah mut'ah, ditambah dengan intonasi yang berapi-api demi membakar para peserta diskusi. Bahkan saking semangatnya, ia juga memainkan tangannya dan melompat-lompat hingga banyak keringat yang keluar dari pria bergelar LC ini.

Seminar horor di Kalibata bertema pemikiran dan peradaban Islam. (Foto: insists.id).

Alih-alih ingin seperti Mario teguh, namun tampaknya perilaku tersebut lebih mirip seekor simpanse. Anehnya perilaku Upnormal ini disambut dengan teriakan Allahu Akbar dan tepuk tangan dari mayoritas peserta yang hadir. Pemandangan semacam ini mengingatkan saya ketika sedang menonton sirkus di kebun binatang. Dari sinilah saya baru sadar bahwa saya sedang ketiban sial.

Kebingungan saya akhirnya terjawab, mengapa moderator memberhentikan presentator pertama ketika ia memuji Sayed Baqir Sadr. Ternyata ada maksud terselubung di balik acara ini.

Sumber: