Celoteh di Penghujung Subuh

Celoteh di Penghujung Subuh

SIASAT.CO.ID - Sudah lama kita ter-ninabobokan oleh fantasi-fantasi semu, merawat kenyamanan dalam kubangan pengetahuan yang itu-itu saja, tenggelam dan terbius.

Kita ini lebih suka menyantap pandangan-pandangan yang sejalan dengan kita, lebih tertarik memanjakan kecendrungan, ketimbang menguji daya pikir kita, dengan menghindari berbagai tantangan dan pertarungan wacana.

Afirmatif, selalu mengiyakan setiap gagasan yang se-frukuensi, meski tak berdasar. Sikap kritis hanya sesekali digunakan, itu pun disaat membaca komik, sisanya lenyap di hadapan tirani fanatisme.

Kita tak kemana-mana Bung, stagnan dan tertinggal jauh. Tapi masih asyik menggerayangi interpratasi kuno, dan folklor masa lalu, atau membanggakan jagoan kampung yang tak pernah keluar jauh dari kecamatan.

Baca Juga: Sajak Polarisasi

Merasa menang, padahal tak ada yang dilawan. Klaim kanan kiri, membual dan tak tahu diri. Sakau terhadap pikiran-pikiran romantis hingga overdosis.

Inilah umat yang tak pernah gaul, tapi selalu merasa unggul.
Berbicara logika, tapi jauh dari kata menggunakanya.
Paling Hobi Mengumbar kata FALASI, tapi terdepan soal tak mengerti.
Berceloteh tentang Epistemologi, tapi tak memahami.

Sumber: