Melirik Cuan dari Industri Nilam Aceh yang Tembus Pasar Internasional

Melirik Cuan dari Industri Nilam Aceh yang Tembus Pasar Internasional

SIASAT.CO.ID - Nilam dianggap berpotensi tinggi dalam memajukan ekonomi Aceh karena sekitar 90 persen nilam dunia diekspor dari Indonesia. Adapun Aceh berkontribusi terhadap 10-20 persen ekspor nilam Indonesia.

Industri nilam makin bergairah dikembangkan karena menurut beberapa perusahaan internasional seperti Payan Bertrand, perusahaan parfum asal Prancis, nilam Aceh merupakan salah satu yang terbaik di dunia.

Pusat Riset Nilam atau Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, mendorong usaha baru berbahan baku minyak nilam. Usaha-usaha itu menyerap produksi minyak nilam petani dan membuat harga minyak nilam stabil.

Selain membina usaha rintisan, ARC juga membina kelompok tani nilam. Hasil panen milik petani sebagian dijual kepada ARC.

Baca Juga: Kuliner Istimewa Ie Bu Peudah, Menu Khas Ramadhan dari Aceh

Dalam sebulan ARC mampu menyerap minyak nilam petani 1,2 ton. Minyak yang dibeli dari petani kemudian diolah Kembali hingga melahirkan kualitas minyak yang premium.

ARC menjual minyak nilam kualitas tinggi kepada usaha rintisan. Metodenya membuat satu sama lain saling mendukung.

ARC memfasilitasi perjanjian kerja sama antara pelaku ekspor, koperasi petani, dan pemerintah daerah.

Salah satu poin penting dalam perjanjian itu, eksportir akan membeli minyak nilam petani dengan harga minimal Rp 500.000 per kilogram dan maksimal mengikuti harga pasar. Dengan cara ini harga minyak nilam di pasaran lebih stabil.

Baca Juga: Berzina dengan Kakak Ipar, Wanita Cantik Asal Aceh Dihukum Cambuk: Tak Kuat Hampir Pingsan

Salah satu petani bilam, Syaifullah, mengatakan produksi minyak nilam Aceh pada 2020 diperkirakan 380 ton, naik dari 150 ton pada ima tahun sebelumnya. Saat ini petani nilam semakin ramai.

“Sekarang 16 kabupaten di Aceh mulai menanam nilam,” ujar Syaifullah.

Salah satu usaha binaan ARC adalah parfum Neelam. Usaha ini dikelola oleh alumnus Universitas Syiah Kuala. Berawal dari tugas riset kuliah, berakhir jadi usaha serius.

secara alami nilam Aceh memiliki kandungan patchouli alcohol mencapai 34 persen. Patchouli alcohol ini penting bagi perusahaan parfum untuk mengikat aroma sehingga wangi menjadi tahan lama.

Sumber: