Wacana Koalisi Besar Muncul, Tidak Ada PDIP?

Wacana Koalisi Besar Muncul, Tidak Ada PDIP?

Baca Juga: Pemerintah China Larang Umat Muslim Puasa Jika Ketahuan Ditangkap

Pernyataan ini dikuatkan oleh riset survei nasional yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengenai tren Elektabilitas Bakal Calon Presiden pada 2-11 Maret 2023.

Posisi Prabowo Subianto bersaing ketat dengan kader partai PDIP yakni Ganjar Pranowo, di mana popularitas Ganjar mengalami kenaikan dari 87 persen menjadi 90 persen, sedangkan popularitas Prabowo sedikit meningkat, dari 77 persen menjadi 81 persen.

Namun untuk tingkat pengenalan publik Prabowo unggul di atas Ganjar.

"Awareness Prabowo sudah maksimal (hampir semua pemilih tahu Prabowo). Sementara itu dalam 3 bulan terakhir awareness Anies cenderung stagnan (86 persen), dan Ganjar perlahan naik (dari 75 persen menjadi 78 persen)," ujar Direktur survei SMRC, Deni Irvani, melalui tayangan YouTube di kanal SMRC TV.

Baca Juga: Jurnalis Ini Mendapat Pelecehan Seksual Saat Liput Konferensi Pers Anies Baswedan Bakal Capres Partai Ummat

Posisi tersebut dirasa kurang menguntungkan, maka dari itu PDIP dirasa perlu mempertimbangkan untuk bergabung ke dalam koalisi besar agar bisa mencalonkan kadernya dalam bursa capres 2024.

Beberapa pertimbangan seperti PDIP yang sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold), dan elektabilitas kader partai yang mengungguli kader partai lain menjadi modal kuat PDIP bisa bersaing dengan aman dalam kontes pilpres mendatang.

Sumber: