Mahfud Md: Ada Dugaan Korupsi di Laut Natuna Utara

Mahfud Md: Ada Dugaan Korupsi di Laut Natuna Utara

Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md di Pondok Pesantren Darut Tauhid Canga'an Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).--Foto: ANTARA/Rio Feisal

SIASAT.CO.ID - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md, menyampaikan dugaan tindak pidana korupsi di Laut Natuna Utara atau Laut China Selatan, yang disebabkan oleh kurangnya pengelolaan yang baik.

"Di utara sana, Laut China Selatan atau Natuna Utara, laut kita itu selalu dimasuki kapal asing, dan kita kadangkala diam saja karena di situ ada permainan, korupsi," ujar Mahfud di Pondok Pesantren Darut Tauhid Canga'an Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (12/1).

Mahfud kemudian membagikan pengalamannya menangkap dua kapal asing dari Iran yang melakukan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) secara ilegal dan menjualnya di Laut Natuna Utara.

"Lalu ada pejabat yang bilang, 'wah itu enggak apa-apa, enggak boleh berlaku hukum Indonesia, berlaku Protokol Kyoto, dikembalikan saja lalu didenda Rp1 miliar'. Enggak bisa saya bilang, tangkap, dihukum," ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa lebih dari seratus kapal yang dikirimkan dari Jawa Tengah ke Laut Natuna Utara untuk mendapatkan BBM subsidi tidak mendapatkan alokasi subsidi saat tiba di sana.

BACA JUGA:Ganjar Pranowo dan Mahfud Md Targetkan 60 Persen Suara di Jawa Timur

"Saudara, kapal saya sudah sampai di sana (Laut Natuna Utara), enggak kebagian, enggak kebagian minyak subsidi. Dicuri oleh aparat, dijual di tengah jalan. Nah yang begini nih dijual di tengah laut, dititipkan ke pom bensin, 'tolong nih dijualkan'," katanya.

Dengan demikian, Mahfud menyimpulkan bahwa seratus kapal yang dia kirimkan memutuskan untuk pulang ke Jawa Tengah karena tidak mendapatkan BBM subsidi.

"Sehingga kapal-kapal dari Jawa Tengah, 'minta pulang, Pak, kami enggak dapat membeli minyak subsidi. Kami malahan rugi di sini'. Nah ini karena korupsi nih," tambah Mahfud.

Sumber: