Bahkan gubernur Lampung saat itu, yakni Arinal Djunaidi juga turut memberikan komentar dengan nada ancaman kepada keluarganya.
“Gua mau klarifikasi, ternyata yang dateng (menemui orang tua Bima) bukan bupatinya (Bupati Lampung Timur) tetapi Wakil Bupati Lampung Timur, ada alasan tertentu yang membuat Bupati Lampung Timur gak berani nemuin bokap gue langsung, gue gak tau alasannya kenapa,” ucap Bima.
Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrid Kapan Terjadi di Indonesia? Catat Ini Waktu Terbaik Melihatnya
“Terus abis ketemu dengan bokap gue, si Wakil Bupati ini nelepon langsung sama Gubernur Lampung (Arinal Djunaidi) terus langsung dikasihin (hpnya) ke bokap gue. Terus bokap gue dimaki-maki, gak bisa mendidik anak lah, bakal memproses kasus ini lebih dalam gitu,” lanjutnya.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad membantah apabila ada intimidasi yang dilakukan anggota kepolisian terhadap keluarga Bima, yang pada saat itu diakui oleh Bima bahwa ada oknum dari pihak kepolisian yang mencoba untuk mengancam keluarganya.
Ia menjelaskan yang datang menemui pihak keluarga tersebut merupakan anggota dari Bhabinkamtibmas dan bukan penyidik.
Menurutnya anggota Bhabinkamtibmas pada saat itu hanya ingin memastikan tidak ada bentuk sindirian ataupun intevensi lainnya yang diterima oleh keluarga Bima setelah video tersebut menjadi perbincangan di media sosial.
Baca Juga: Fadil Jaidi, Selebgram dengan 1000 Tingkah yang Gokil
Hingga pada saat kabar mengenai video beserta intervensi terhadap Bima dan keluarganya tersebar luas, sejumlah pihak menyatakan dukungan dan bantuan terhadap Bima.
Salah satunya adalah pengacara ternama yakni Hotman Paris Hutapea yang menyatakan siap untuk mendukung Bima jika perkara tersebut akan dibawa ke jalur hukum oleh berbagai pihak.
"Ada apa sih Bima? Masalah apa dengan Bupati? DM saya terangin kasusmu, ya," ucap Hotman melalui unggahannya di akun Instagram pribadi miliknya, Jumat, 14 April 2023.
"DM saya kalau memang ada masalah. Jangan takut. Hidup hanya sekali, (harus punya) nyali. Lihat tuh musuh-musuh gue. Gue tenang, gue senyum, tapi gue lawan pelan-pelan" lanjutnya.
Baca Juga: Viral TKW Beli Daster 200 Ribu Didenda Oknum Bea Cukai 9 Juta, Netizen: Lintah Darat Berseragam
Selain itu, anggota komisi III DPR RI yakni Supriansa juga turut mengomentari peristiwa tersebut dengan menyebut bahwa tindakan tersebut adalah sebagai bentuk aspirasi kritis yang wajib diterima sebagai pemenuhan hak-hak rakyat.
Lebih lanjut jika ia yang berada pada posisi tersebut, justru hal tersebut dapat diterima sebagai kritik yang bersifat membangun.
“Karena intinya (yang) mau (di) sampaikan masyarakat ini adalah menyampaikan pendapatnya terhadap ketidakpuasannya masyarakat, terhadap kebijakan atau langkah-langkah pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.