SIASAT.CO.ID - Imsak merupakan sebuah istilah yang tidak asing lagi bagi kaum muslimin di Indonesia. Imsak sendiri berasal dari bahasa Arab, yakni "أمسك" / amsaka yang artinya menahan.
Maka imsak dapat diartikan sebagai kegiatan menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang membatalkan puasa.
Istilah imsak mulai populer di Mesir pada bulan Ramadan 1262 H atau dalam kalender masehi terjadi pada bulan September 1846 M. Jadwal imsak pertama kali disebarkan dan dicetak oleh media bernama Bulaq dan dikenal sebagai Imsakiyah Wali Al-Nu’man.
Tapi, tahukah bahwa istilah imsak bukanlah berasal dari Rasulullah SAW?
Baca Juga: Doa Puasa Ramadhan Hari ke 27: Agar Hidup Semakin Berkah dan Mendapat Malam Lailatul Qadar
Menurut beberapa ulama, istilah imsak belum ada pada zaman Rasulullah. Istilah imsak baru muncul pada masa mazhab syafi’i yang pada saat itu diibaratkan sebagai lampu kuning dan digunakan untuk mengingatkan seseorang agar dapat menyiapkan diri untuk berhenti dari makan dan minum.
Namun, secara tuntunan nabawi, konsep imsak dianggap telah ada sejak zaman Rasulullah, meskipun tidak menggunakan istilah penyebutan khusus.
Sahabat Zaid bin Tsabit ra meriwayatkan bahwa, “Dahulu kami bersahur bersama Rasulullah kemudian beberapa saat beliau salat subuh.”
Anas bin Malik bertanya, “Berapa jeda waktu antara azan dengan waktu sahur?”
Zaid bin tsabit menjawab, “Kira-kira rentang waktu mmebaca 50 ayat.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Al-Thirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Baca Juga: Kapan Puasa Lebaran Versi Pemerintah, NU dan Muhammadiyah? Begini Penjelasannya
Jeda waktu yang hampir sama dengan membaca 50 ayat Alquran tersebut menandakan bahwa imsak memang sudah ada, namun masih dipahami secara praktis, yaitu pemisahan waktu sahur dan salat subuh.
Akan tetapi, jika seseorang baru terbangun saat waktu imsak, maka mereka masih diperbolehkan untuk makan (sahur) sampai terdengar suara azan subuh.
Ketika azan subuh sudah dikumandangkan, maka mereka harus segera menghentikan aktivitas makan dan minum serta menyegerakan diri untuk membersihkan mulut mereka agar tidak ada sisa-sisa makanan yang dapat menyebabkan batalnya puasa.
Istilah imsak pun tidak dijelaskan dalam Alquran, namun ada sebuah ayat yang mendekati hal tersebut, yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 187: