Istilah Imsak Bukan Ajaran Rasulullah, Ini Penjelasannya

Rabu 19-04-2023,21:40 WIB
Reporter : Fitria Fera Diana
Editor : Fitria Fera Diana

وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ

“Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.”

Baca Juga: Resep Salad Buah, Makanan Sehat Cocok Untuk Menemani Berbuka Puasa

Penjelasan dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah tidak melarang hamba-Nya untuk makan (sahur) sampai tiba waktunya fajar.

Waktu imsak ternyata hanya dikenal di kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia.

Hampir di seluruh wilayah yang ada di Indonesia menerapkan sistem imsak. Waktu imsak di Indonesia biasanya ditandai dengan adanya suara lantunan ayat suci Alquran yang berasal dari masjid.

Hal tersebut dilakukan sebagai tanda bahwa waktu azan subuh akan segera berkumandang. Fenomena tersebut ternyata hanya ada di Indonesia.

Dai kondang, Ustaz Abdul Somad, menjelaskan bahwa negara-negara Timur Tengah, salah satunya Maroko tidak menerapkan istilah Imsak, sehingga para muslimin yang berada di sana tetap makan dan minum hingga terdengar suara azan Subuh.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler