Dalam Islam laki-laki wajib hukumnya untuk menikah, sedangkan untuk perempuan belum ada dalil yang menerangkan kewajiban untuk menikah.
Baca Juga: Teks Doa Kamilin Arab, Latin dan Terjemahan Serta Waktu yang Tepat Untuk Membacanya
Oleh sebab itu, bagi perempuan, menikah tidaklah wajib. Hal ini juga ditegaskan oleh Ibnu Hazm dalam kitab Al-Muhalla.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nur:
“Dan para perempuan tua yang telah berhenti (dari haid dan mengandung) yang tidak ingin menikah (lagi), maka tidak ada dosa meninggalkan pakaian luar mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, tetapi memelihara kehormatan adalah lebih baik bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 60).
Rasulullah SAW pun pernah bersabda bahwa, “Wanita yang mati dalam keadaan jum’in termasuk mati syahid.” (HR. Ibnu Majah).
Yang dimaksud dengan kata jum’in ialah mati dalam keadaan nifas dan mati dalam keadaan masih gadis atau belum digauli.
Hadis lain yang menguatkan bahwa wanita boleh untuk tidak menikah yaitu dari Syaikh Mustofa Al Adawi yang menyatakan bahwa,
“Tidak wajib bagi wanita untuk menikah, karena saya tidak menjumpai adanya dalil tegas yang menunjukan kesimpulan wajibnya menikah bagi mereka.”
Dari beberapa hadis di atas maka dapat disimpulkan bahwa perempuan boleh untuk tidak menikah seumur hidup, sedangkan laki-laki dilarang.
Namun, ternyata ada beberapa faktor yang membuat wanita tidak ingin menikah, penjelasannya sebagai berikut:
1. Trauma
Trauma merupakan alasan paling kuat yang membuat seorang perempuan tetap memilih untuk melajang.
Banyak faktor yang menjadi pemicu datangnya trauma, salah satunya efek perpisahan dengan mantan kekasih yang menjadi pengalaman menyedihkan sehingga menimbulkan ketakutan untuk memulai kembali sebuah hubungan karena takut mengulangi kesalahan yang sama.
Hal itu membuat perempuan memilih untuk tetap melajang seumur hidup cenderung menjadi pilihan terbaik.