Transaksi di Rekening Penembak Kantor MUI Nyaris Rp1 M, Menantu Ungkap 3 Penyalur Dana

Sabtu 06-05-2023,06:18 WIB
Reporter : Maya Novalia
Editor : Maya Novalia

SIASAT.CO.ID - Satu lagi fakta mengejutkan terungkap tentang pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Mustofa NR, di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 2 Mei 2023 lalu. Pelaku diketahui memiliki total transaksi mencapai Rp800 juta di rekeningnya.

Nominal fantastis itu dirasa janggal untuk seseorang dengan pekerjaan sebagai petani seperti Mustofa.

Terkait itu, menantu Mustofa bernama Fauziah akhirnya buka suara. Ia menjelaskan asal-usul transaksi di rekening sang mertua yang nyaris mencapai Rp1 miliar itu.

Fauziah mengungkapkan, uang di rekening Mustofa diperoleh dari tiga anaknya yang saat ini bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Baca Juga: Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat di Jakarta, Mengaku Seorang Nabi

Adapun tiga anak Mutofa itu masing-masing bekerja di Korea Selatan dan Taiwan.

"Uang ratusan juta itu, jika ditotal ada mencapai Rp 800 juta. Uang itu dikirim anak-anaknya, tiga orang. Satu di Korea, dua lainnya di Taiwan, semua di luar negeri,” ungkap Fauziah kepada wartawan, dilansir Sabtu, 6 Mei 2023.

Fauziah menyebut, tiga anak Mutofa memang memiliki gaji yang terbilang besar dibanding upah rata-rata di Indonesia.

Gaji mereka, kata Fauziah, berada di rentang Rp15 hingga Rp30 juta sebulan. Oleh sebab itu, wajar jika total transaksi Mustofa menyentuh angka ratusan juta sejak 2021 sampai 2023.

Baca Juga: Demi Penuhi Obsesi Jadi Wakil Nabi, Mustofa Susun Rencana Penembakan Kantor MUI Sejak 2018

“Anak pertama gajinya Rp 30 juta perbulan di Korea, yang dua di Taiwan, masing-masing Rp 15 juta. Jadi, ada yang dikirim untuk beli-beli sawah, rumah, tanah, hingga kendaraan,” jelas Fauziah sembari menunjukkan rekening koran Mustofa.

Dari total dana yang diterima Mustofa, lanjut Fauziah, sebagiannya sudah dipakai untuk membeli kendaraan roda dua dan roda empat, tanah, sawah hingga merenovasi rumah.

“Bukan untuk foya foya,” tegasnya.

Fauziah sendiri mengaku kalau pihak keluarganya sudah menaruh curiga atas aksi nekat Mustofa memberondong kantor MUI dengan senjata api. Salah satunya soal surat yang dibawa mertuanya soal keinginan diakui sebagai wakil Nabi.

Dia mengatakan, Mustofa kesal lantaran MUI tidak mengakui dirinya sebagai wakil Nabi Muhammad SAW. Hal ini yang menjadi motif pria asal Lampung itu melakukan aksi penembakan tersebut.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler