M Qodari Sebut Prabowo-Gibran Bisa Unggul Satu Putaran, Ini 3 Faktornya Menurut Indo Barometer

Minggu 12-11-2023,16:06 WIB
Reporter : Reza Al-Habsyi
Editor : Rio Alfin

"Jadi tiga variabel itu membuat Pak Prabowo ini menjadi unggul,” tambahnya.

Faktor kedua, beber Qodari, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran dari berbagai survei mengalami tren yang terus meroket meninggalkan dua kandidat pesaingnya.

BACA JUGA:Indonesia-Turki Siap Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

“Kenapa berpotensi jadi satu putaran walaupun belum kampanye karena ternyata dengan cepat pasangan Prabowo Gibran ini jaraknya menjauh daripada Ganjar Mahfud dan Anies Muhaimin,” katanya.

“Kita lihat tren suara survei-survei bulan Oktober lalu kemudian survei-survei bulan November. Selisih di survei Indo Barometer akhir Oktober sekitar 8%, sementara survei yang lebih belakangan bulan November seperti misalnya Populi itu kan selisihnya sudah 20%. Jadi ada tren melebar,” ucap Qodari.

Sementara faktor ketiga, Qodari menyebut potensi Pilpres 2024 satu putaran sangat terbuka dengan proyeksi distribusi normal, yakni jumlah responden yang belum memilih, bisa didistribusikan kepada masing-masing capres cawapres dengan nilai distribusi tertinggi untuk paslon yang elektabilitasnya tertinggi dan distribusi terendah untuk bakal paslon dengan elektabilitas rendah.

“Dalam ilmu statistik itu ada yang namanya distribusi normal untuk bisa membuat proyeksi, kalau misalnya yang rahasia belum memutuskan dan seterusnya ini 0 maka posisinya pada hari ini sebetulnya sudah 43,5% untuk Prabowo Gibran, 33,3% untuk Ganjar Mahfud dan 23,2% untuk Anies Muhaimin begitu," ungkap Qodari

"Itu kan artinya tinggal 7% lebih 8% lah untuk mencapai di atas 50% atau 50% + 1,” terangnya.

BACA JUGA:OKI Beri Mandat ke Indonesia Bantu Hentikan Perang di Gaza

Dikatakan Qodari, meskipun waktu menuju pemilu masih sekitar tiga bulan, tetapi dukungan terhadap Prabowo - Gibran sudah menyentuh angka 40% sebagaimana yang tercermin dari sejumlah lembaga survei kredibel lainnya.

“Nah kalau proyeksi ini terus berlanjut trennya ini terus berlanjut, maka potensi satu putaran itu bisa saja terjadi. Dan tiga paslon itu tidak harus dua pasang," ujarnya

"Kita sudah pernah mengalami pada tahun 2009 itu Pak SBY melawan Ibu Mega dan Pak JK itu menang satu putaran dan waktu itu mendapatkan angka atau perolehan suara 60%,” pungkas Qodari.

Kategori :

Terpopuler