Prabowo-Gibran Puncaki Survei, Pendukung Jokowi Beralih Besar-besaran ke Paslon Nomor 2

Senin 11-12-2023,16:13 WIB
Reporter : Jabbar Baskara
Editor : Bustamil Arifin

SIASAT.CO.ID - Elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 semakin menguat, mencapai 45,8 Persen, dan unggul dari dua pasangan capres-cawapres lainnya.

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mencapai 22,8 persen, sementara Ganjar Pranowo - Mahfud MD memperoleh suara sebanyak 25,6 persen. Responden yang belum memutuskan dukungan mencapai 5,8 persen.

Hasil survei ini dirilis oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia dengan judul "Dinamika Elektoral di Awal Masa Kampanye" untuk periode 23 November 2023 hingga 1 Desember 2023.

Bawono Kumoro, peneliti Indikator Politik Indonesia, menyampaikan bahwa survei nasional Desember menunjukkan dampak besar kehadiran Gibran sebagai cawapres Prabowo terutama pada pemilih Jokowi di Pilpres 2019, yang beralih mendukung Prabowo ketimbang Ganjar Pranowo.

“Kehadiran Gibran ini semakin memperbesar jumlah pemilih Joko Widodo di pemilu tahun 2019 mengaku akan menjatuhkan pilihan kepada Prabowo Subianto di pemilu 2024 mendatang,” kata Bawono kepada wartawan, Senin (11/12/2023).

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Janji Berpihak pada Ekonomi Rakyat melalui Program UMKM

Menurut Bawono, perpindahan pemilih dari Jokowi ke Prabowo terus terjadi dalam rentang waktu 28 Oktober hingga 1 November 2023.

Berdasarkan data survei Indikator, Bawono mencatat bahwa pada awal bulan Oktober, sebanyak 39,5 persen pemilih Jokowi beralih ke kubu Prabowo.

Namun, setelah kehadiran Gibran sebagai cawapres Prabowo, terjadi migrasi besar-besaran pemilih Jokowi ke pasangan Prabowo-Gibran, mencapai 53,6 persen menurut data survei terakhir.

“Ini menunjukkan memang Jokowi effect berkerja dalam pemilihan presiden kali ini melalui keberadaan Gibran sebagai running mate dari Prabowo Subianto,” ucapnya.

“Data tren survei ini menunjukkan pemilih Presiden Joko Widodo di Pemilu lalu sudah semakin beralih kepada Prabowo Subianto, tidak lagi Ganjar Pranowo,” tambahnya.

Dijelaskan Bawono, pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 lalu tidak hanya dari PDI Perjuangan yang menjadi partainya Presiden Jokowi, tetapi suara terbanyak datang dari luar PDI Perjuangan. Artinya, suara Jokowi lebih tinggi dari suara PDI Perjuangan di Pemilu 2019 lalu. 

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Unggul Dominan dalam Simulasi Pilpres Satu Putaran

“Jangan lupa juga pemilih Jokowi di Pemilu 2019 tidak cuma berasal dari pemilih PDI Perjuangan tapi juga berasal dari luar PDI Perjuangan. Raihan suara PDI Perjuangan di Pemilu 2019 sebesar 19.33 persen. Sedangkan raihan suara Joko Widodo di pemilu 2019 mencapai 55.50 persen atau dua kali lipat pemilih PDI Perjuangan,” jelasnya. 

Dengan berpindahnya suara Jokowi ke Prabowo Subianto ini, Bawono menilai Ganjar Pranowo kebingungan dalam mengambil langkah politiknya, apakah harus tetap memuji kinerja Presiden Jokowi atau mengkritiknya.

Kategori :

Terpopuler