Analisis Gestur dan Mikroekspresi: Prabowo Nampak Spontan, Tapi Ternyata...

Kamis 14-12-2023,11:51 WIB
Reporter : Habibi Abdillah
Editor : Reza Al-Habsyi

SIASAT.CO.ID - Pakar gestur dan mikroekspresi alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Monica Kumalasari, menyatakan meskipun Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mungkin tampak spontan dan bebas beban dalam debat perdana capres, namun hasil analisis gestur dan mikroekspresi menunjukkan sebaliknya.

"Dalam pandangan umum, Prabowo terlihat spontan dan tanpa beban, tapi apakah itu benar? Tidak!" ucapnya kepada wartawan, Rabu (14/12/2023).

Monica menjelaskan ada dua dasar yang diamati, yaitu perasaan (feeling) dan gagasan (thinking), serta korelasi antara pernyataan verbal dan non-verbalnya, termasuk ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan suara.

Meskipun begitu, mengingat riwayat kondisi kesehatan Prabowo, analisis ekspresi wajah melalui gerakan mikro otot-otot wajah menjadi kurang akurat dan dapat diabaikan.

Namun, Monica berhasil menganalisis kondisi emosional melalui suara dan gaya verbal yang digunakan Prabowo.

BACA JUGA:Pengamat Universitas Al-Azhar Puji Humanisme Prabowo di Debat Perdana

Hasilnya, intonasi dan nada bicara sangat mencerminkan kondisi emosional Prabowo, terlihat saat ia merespon pertanyaan Anies mengenai perasaannya terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023.

Anies Baswedan menilai bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengizinkan Gibran Rakabuming menjadi calon wakil presiden memiliki cacat, merujuk pada pelanggaran etika berat Anwar Usman, sebagaimana diputuskan oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) pada 7 November lalu.

"Sebagai contoh, Prabowo menggunakan suara berat dalam merespons pertanyaan Anies tentang perasaannya terhadap keputusan MK. Dia berkata 'Mas Anies... Mas Anies..' dan dengan suara bersemangat ke Ganjar 'come on mas Ganjar,' diikuti dengan 'sorry ye.. sorry ye..' Ini menunjukkan keterlibatan emosi kemarahan yang mendalam," terang Monica.

Monica menyatakan bahwa beberapa gaya "gemoy" Prabowo, yang seringkali muncul secara spontan, terlihat sebagai mekanisme penanganan emosi yang lebih baik.

Dalam sesi debat pertama calon presiden-calon wakil presiden Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh KPU di Jakarta pada Selasa (12/12), suasana menjadi tegang ketika calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengajukan pertanyaan terkait kasus pelanggaran HAM berat, termasuk peristiwa 1965, penembakan misterius, Talangsari Lampung 1989, penghilangan paksa, hingga peristiwa Wamena kepada calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Daya Tarik Prabowo-Gibran Meningkat Berkat 'Jokowi Effect': Potensi Menang Tanpa Babak Kedua di Pilpres 2024

Monica mengamati bahwa meskipun Prabowo menanggapi pertanyaan tersebut secara verbal dengan santai dan taktis, ekspresi tubuhnya mengungkapkan kecemasan.

“Terlihat ia mengusap wajah dengan tisu dalam konteks bahasan ini," ujar Monica.

Debat ini melibatkan tiga pasangan calon, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (nomor urut 3), dengan tema utama pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Kategori :

Terpopuler