Peran Sabam Sirait dalam Karier Politik Megawati, Qodari: Tanpa Beliau, Mungkin Tak Akan Jadi Presiden

Jumat 19-01-2024,20:52 WIB
Reporter : Jabbar Baskara
Editor : Reza Al-Habsyi

SIASAT.CO.ID - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, memberikan tanggapan terkait pengunduran diri politisi senior PDIP, Maruarar Sirait, yang belakangan menjadi sorotan.

Maruarar, atau akrab disapa Ara, mengundurkan diri pada Senin (15/1/2024) dan telah mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP kepada DPP PDIP, yang diterima oleh Wasekjen PDIP Utut Adianto.

Qodari, dalam podcast di kanal YouTube Panangian Simanungkalit, menyoroti peran Sabam Sirait, bapak dari Ara dan pendiri Partai Demokrasi Indonesia (PDI), dalam karir politik Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan.

"Sabam Sirait adalah pendiri PDI pada tahun 1973 dan pernah menjadi sekjen dari PDI," ujar Qodari, dikutip Jum'at (19/1/2024).

Menurut Qodari, Sabam memiliki pengaruh besar dalam karir politik Megawati, yang berhasil menjadi wakil presiden ke-8 dan presiden ke-5 di Indonesia.

BACA JUGA:Maruarar Sirait Pamit dari PDIP, Projo Sebut Langkah Loyal Seorang Politisi pada Jokowi

"Pak Sabam mengajak Bu Mega masuk ke PDI. Jadi, Bu Mega yang awalnya berada di luar sistem, diajak oleh Pak Sabam masuk ke PDI, kemudian menjadi anggota DPR dan Ketua PDI," jelasnya.

Qodari melanjutkan, "Jika Bu Mega menjadi Ketua Umum PDIP setelah reformasi, kemudian PDIP meledak, dan Bu Mega menjadi wakil presiden, kemudian presiden, mungkin itu tidak akan terjadi tanpa Pak Sabam."

Tanpa peran Sabam, kata Qodari, Megawati mungkin hanya akan menjadi orang biasa dan tidak akan menjadi tokoh besar yang disegani seperti sekarang.

"Sabam Sirait memulai karir politiknya dengan menjadi Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo) pada periode 1963-1967, kemudian menjadi sekjen pada 1967-1973. Pada 10 Januari 1973, Sabam ikut mendirikan PDI dan menjadi sekjen partai tersebut selama tiga periode dari 1973 hingga 1986," papar Qodari.

Sabam adalah figur yang berhasil membujuk Megawati untuk terjun ke dunia politik, yang awalnya menolak karena situasi politik pada era dekade 1980-an yang melarang keluarga besar Soekarno masuk ke dunia politik.

BACA JUGA:Budiman Sudjatmiko Harap Maruarar Sirait Gabung ke TKN Jokowi-Ma'ruf

Megawati, melalui Hasto Kristiyanto, mengakui bahwa Sabam adalah figur yang membujuknya terjun ke dunia politik. "Pak Sabam yang membujuk terus," ujar Hasto meniru ucapan Megawati, pada saat merayakan ulang tahun Sabam Sirait yang ke-80 pada Sabtu (15/10/2016).

Hasto juga menyebutkan bahwa Megawati masih ingat momen ketika dia akhirnya setuju untuk ikut politik karena bujukan Sabam.

"Setelah beberapa kali dibujuk, bujukan terakhir di salah satu airport di Jakarta dan akhirnya mau," kata Megawati menurut Hasto.

Kategori :

Terpopuler