SIASAT.CO.ID - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengekspresikan kekecewaannya karena bendera PDIP diturunkan oleh aparat kepolisian saat kunjungan Presiden Jokowi ke Gunungkidul, D.I. Yogyakarta pada Selasa (30/1) lalu.
Hasto merasa tidak adil karena bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak mengalami perlakuan serupa.
"Hal ini membuat kami bertanya, mengapa bendera PDI Perjuangan harus diturunkan, sedangkan bendera PSI yang dipimpin oleh anak presiden diizinkan?" ungkap Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Menurut Hasto, Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyampaikan bahwa satu malam sebelum kedatangan Jokowi, aparat kepolisian, termasuk Brimob, melakukan patroli di Gunungkidul.
BACA JUGA:PDIP: Pernyataan Presiden Boleh Kampanye Bukti Cerminan Jokowi 3 Periode
Hasto merasa heran karena tindakan tersebut seolah-olah menganggap rakyat sebagai ancaman, dan menunjukkan bahwa kejadian semacam itu bukanlah yang pertama kali terjadi.
Dia menyebutkan kasus-kasus kekerasan politik yang terjadi sebelumnya, seperti dianiayanya seorang pendukung Jokowi pada 2014 dan 2019, serta insiden di Boyolali dan Gunungkidul.
Menurut Hasto, kondisi tersebut menggambarkan krisis demokrasi di Indonesia. Dia berharap Presiden Jokowi dapat memberikan sikap tegas terhadap tindakan kekerasan politik yang terjadi, dan menekankan perlunya aparat penegak hukum bertindak adil terhadap rakyat.