Arifki memuji strategi kampanye Prabowo-Gibran dengan narasi keberlanjutan karena itu berdampak positif dan cukup efektif untuk meningkatkan elektabilitas.
“Ketika misalnya Prabowo-Gibran main dalam isu ini untuk melanjutkan tentu dampaknya itu baik, karena dampak yang baik ini memang garis relasinya tentang keberlanjutan ini juga sesuai dengan posisi Jokowi yang lagi-lagi bagus. Beda ceritanya ketika kepuasan publik lebih rendah kepada Jokowi, lalu Prabowo-Gibran memainkan narasi keberlanjutan dan saya rasa tidak akan efektif,” ucapnya.
BACA JUGA:TKN Masa Bodoh Jika Elektabilitas Prabowo-Gibran Turun Gegara Putusan DKPP
Dijelaskan Arifki, terbukti tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran dalam beberapa survei sudah menembus angka psikologis satu putaran yaitu 50 persen lebih. Sementara paslon lain seperti Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud masih di angka sekitar 20 persen.
“Karena di surveinya pakai indikator di lembaga-lembaga yang kredibel kaya Populi Center dan lainnya, ruang yang cukup besar bagi Prabowo-Gibran untuk berpotensi satu putaran dan juga ada kemungkinan ini juga akan masuk dua putaran ketika misalnya Ganjar -Mahfud atau Anies-Imin mengelola potensinya dengan baik untuk bisa masuk ke putaran yang kedua,” jelasnya.
“Tapi menurut saya adalah peluang Prabowo-Gibran menang satu putaran lebih besar dan kalau itu tidak terjadi, tinggal peluang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bersaing untuk masuk ke putaran ke dua,” tutupnya.
Diketahui meski tidak hadir di atas panggung kampanye Prabowo-Gibran bersama anak dan menantunya, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Nyonya Iriana juga berada di Sumatera Utara sejak Selasa (6/2/2024) hingga Kamis (8/2/2024).
Kehadiran Jokowi di Sumut untuk meresmikan Jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura dan Tol Indrapura-Kisaran di Kabupaten Batubara.