Ismail Bolong Hilang, Kini Pemain Tambang Ilegal Beraksi Lagi di Tanah Bumbu Kalimantan

Ismail Bolong Hilang, Kini Pemain Tambang Ilegal Beraksi Lagi di Tanah Bumbu Kalimantan

SIASAT.CO.ID - Pemain tembang ilegal kembali melancarkan aksinya di daerah Kalimantan, tepatnya di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu.

Kali ini, para pelaku pertambangan tanpa izin (PETI) menggarong area konsesi tambang milik PT Anzawara Satria.

Ribuan ton batubara menjadi incaran pemain PETI di daerah yang dulunya merupakan lokasi dibunuhnya Jurkani, seorang purnawirawan polisi yang dibacok karena menentang aktivitas tambang ilegal.

Kembali beroperasinya PETI sedianya sudah diketahui oleh Anzawara pada 5 April sebelumnya. Namun pihak perusahaan pemegang izin 3.062 hektar wilayah tambang yang mencakup empat desa di Angsana itu baru bisa memastikannya dua hari kemudian.

Baca Juga: Mabes Polri Kehilangan Jejak Keberadaan Ismail Bolong

Atau, setelah mengantongi bukti kuat di antaranya foto dan video yang bersumber dari laporan masyarakat.

Dalam aksi penambangan ilegal di siang hari bolong itu, sedikitnya terlihat enam alat berat merangsek masuk areal perusahaan bersama beberapa truk pengupas tanah dan pengangkut batu bara juga terlihat berlalu lalang.

"Mereka kembali lagi beroperasi sejak 1 April atau sudah seminggu," ujar warga setempat yang tak mau disebutkan namanya, dikutip dari apahabar, Kamis, 13 April 2023.

PT Anzawara tak bisa melakukan apa-apa. Imbas maraknya aksi PETI, mereka tak lagi beroperasi maksimal. Mereka juga mengaku terkendala keterbatasan personel keamanan.

Sudah beberapa kali temuan PETI dilaporkan ke Polda Kalsel, Bareskrim Polri lalu Kementerian ESDM. Terakhir ke DPR RI hingga Kementerian Politik Hukum dan HAM, 22 Februari 2023.

Baca Juga: Anak Buah Kabareskrim Polri Terindikasi Jadi Beking Tambang Ilegal

Namun semua laporan itu nyatanya tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap eksistensi kegiatan PETI di IUP Anzawara. "Tidak diproses layak menurut hukum," demikian bunyi surat laporan Anzawara ke Menko Polhukam.

Agustus 2021, tim dari Polda Kalsel turun meninjau ke lokasi PETI. Upaya penindakan itu diduga bocor. Sebab sehari sebelum tim kepolisian diterjunkan, sejumlah pelaku PETI mengeluarkan puluhan alat beratnya.

Namun beberapa hari setelah kedatangan polisi, pelaku PETI kembali masuk ke wilayah tambang dan menjalankan aksinya.

Sumber: