Ismail Bolong Hilang, Kini Pemain Tambang Ilegal Beraksi Lagi di Tanah Bumbu Kalimantan

Ismail Bolong Hilang, Kini Pemain Tambang Ilegal Beraksi Lagi di Tanah Bumbu Kalimantan

Pola serupa terjadi saat pihak Mabes Polri ke lokasi penambangan pada 13 Oktober 2021. Bedanya, tim Mabes Polri sudah sempat memasangi garis polisi namun berhasil diterobos oleh pelaku PETI.

Selepas pembacokan Jurkani pada 22 Oktober 2022 lalu, aksi penambangan ilegal di konsesi Anzawara sempat mereda. Namun kembali beroperasi per Januari 2022. Bahkan semakin menjadi-jadi.

Baca Juga: Unjuk Rasa di Depan Mabes Polri, Massa Tuntut Keberanian Kapolri Periksa Agus Andrianto

"Seharusnya mudah untuk ditemukan dan diungkap pelakunya. Bahkan bisa saja diteruskan dan dikembangkan hingga mendapatkan pelaku utama," kata Manager External Relation Anzawara, Emma Rivilla di Jakarta, Rabu, 12 April 2023.

senyapnya aktivitas PETI di konsesi Anzawara tak bertahan lama. Pada 7 April 2023, beberapa penambang ilegal kembali muncul. Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Andi Rian mengaku timnya telah melakukan pengecekan ke lokasi tambang ilegal tersebut.

"Terima kasih infonya, akan kami cek," ujar Andi Rian, Jumat, 7 April 2023.

Seusai laporan masuk ke kapolda, Sabtu keesokan harinya atau sekira pukul 02.00 dini hari, sejumlah alat berat terpantau keluar dari konsesi tambang Anzawara.

Baca Juga: Jabawan KPK Terkait Tuntutan Periksa Kabareskrim di Kasus Ismail Bolong

Menurut laporan masyarakat, total tiga dozer dan enam ekskavator yang terpantau keluar dari konsesi Anzawara.

"Seharusnya sudah [ada penindakan terkait laporan dugaan PETI di Bunati], silakan cek ke Polres Tanah Bumbu," kata Andi Rian.

Sumber: